Mengacu Samsung & Apple, GDP Venture Taksir RI Tak Butuh 1.000 Startup

Cindy Mutia Annur
2 Desember 2019, 19:13
PT Global Digital Prima (GDP) Venture menilai, Indonesia tak butuh 1.000 startup. Modal ventura milik Djarum Group ini meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengambil pelajaran dari pengalaman bisnis Samsung dan Apple
Kominfo
Ilustrasi, acara Ignite The Nation, sebagai bagian dari Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang digelar Minggu (18/8).

Saat ini, Indonesia memiliki satu decacorn yaitu Gojek dan empat unicorn yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO. Decacorn sebutan untuk startup bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar, sedangkan unicorn valuasinya US$ 1 miliar lebih.

(Baca: Kominfo Bidik Unicorn Baru Lewat Gerakan Nasional 1.000 Startup)

Berdasarkan situs Startup Ranking per 21 Maret 2019, jumlah startup di Tanah Air mencapai 2.074. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia di posisi kelima sebagai negara dengan startup terbanyak di dunia.

Sedangkan riset Hurun Report menyebutkan, Tiongkok merupakan negara dengan jumlah unicorn terbanyak di dunia. Negeri Panda itu memiliki 206 unicorn, lebih banyak ketimbang Amerika Serikat (AS) sebanyak 203.

Secara total, ada 494 unicorn di dunia per Juni 2019. Ketua Hurun Report Rupert Hoogewerf menyampaikan, lebih dari 80% di antaranya berasal dari Tiongkok dan AS. Kedua negara ini pun berkontribusi setengah dari total Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.

AS dan Tiongkok juga menyumbang seperempat populasi dunia. "Negara lainnya perlu membangun dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan unicorn untuk berkembang," kata dia dalam laporannya, dikutip dari MoneyControl, beberapa waktu lalu (21/10).

(Baca: Dorong 1000 Startup, Kominfo Siapkan Berbagai Program Edukasi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...