Potensi Merger OVO dan DANA Meningkat jika Alibaba Suntik Grab

Fahmi Ahmad Burhan
28 September 2020, 19:02
Potensi OVO dan DANA Merger Meningkat jika Alibaba Suntik Grab
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi OVO

Ini tecermin pada Databoks di bawah ini:

Sebelumnya, CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menilai bahwa ekosistem fintech Indonesia lebih mirip Tiongkok ketimbang Silicon Valley, Amerika Serikat.

“Berkaca dari sana (Tiongkok), sangat masuk akal jika pemain fintech pembayaran Indonesia, yang menguasai pangsa pasar lebih kecil, memilih bekerja sama dengan mitra strategis," ujar dia kepada Katadata.co.id, Juni lalu (16/6).

Di Negeri Tirai Bambu, tersisa dua pemain fintech pembayaran besar yakni WeChat Pay dan Alipay. Maka, menurutnya kabar OVO dan DANA sepakat merger untuk bersaing dengan GoPay, sangat mungkin terjadi

Lagi pula, merger akan memperkuat ekosistem di industri fintech. "Jika berkaca ke pasar Indonesia secara spesifik, kunci sukses industri fintech yakni kolaborasi," kata Nicko.

Sebab, ekosistem sektor fintech pembayaran besar. Layanan yang tersedia pun beragam, mulai dari fungsi gerbang pembayaran (payment gateway), card switching, dan lainnya, yang bersifat end to end.

Di Indonesia, ShopeePay pun muncul menjadi pesaing berat bagi OVO, DANA, dan GoPay. Berdasarkan Snapcart dan MarkPlus, fintech yang terafiliasi dengan Shopee ini memimpin dari sisi jumlah pengguna maupun transaksi selama pandemi corona.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...