Startup Logistik Diburu Investor Kakap, dari Emtek hingga SoftBank

Desy Setyowati
2 Oktober 2020, 13:15
Startup Logistik yang Menarik Hati Investor Kakap hingga Konglomerat
123RF.com/Cheangchai Noojuntuk
Ilustrasi logistik berikat

Benar saja. Layanan pengiriman sehari atau sameday delivery menjadi tren saat ini. Perusahaan konvensional seperti JNE, J&T, Tiki pun menyediakan layanan serupa GoSend dan GrabExpress.

Selain itu, muncul startup logistik yang mengusung teknologi dan konsep baru. Paxel misalnya, mengimplementasikan maha data (big data) dan algoritme untuk menentukan lokasi hub penyimpanan paket.

Sedangkan titik penyimpanannya berupa loker pintar. Paxel pun menawarkan layanan pengiriman barang antarkota dan provinsi dalam sehari, dengan konsep estafet.

Ada juga Iruna, yang memperkenalkan sistem spiderloop. Perusahaan menggunakan kendaraan sebagai moving hub, sehingga titik transitnya tidak permanen.

Cara itu diklaim mengurangi biaya operasional hingga 50% dibandingkan konvensional.

Kemudian RaRa yang juga menyediakan layanan pengiriman sehari, dengan menerapkan tiga strategi. Ketiganya yakni diversifikasi armada, pengiriman langsung kepada konsumen supaya tidak membangun pusat penyortiran, dan adopsi teknologi untuk meningkatkan produktivitas kurir.

RaRa pun memperoleh pendanaan tahap awal (seed funding) US$ 1,2 juta atau sekitar Rp 19,7 miliar, dari modal ventura asal Amerika Serikat (AS) 500 Startups dan yang di Singapura AngelCentral. Pada April 2019, startup ini juga mendapat dana segar dari investor individu (angel investor).

Yang teranyar, Bukalapak merambah bisnis logistik sebagai agregator melalui BukaSend pada akhir bulan lalu. Unicorn Tanah Air ini akan bersaing dengan Shipper, yang dikabarkan mengakuisisi dua perusahaan sejenis yakni Pakde dan Porter.

Wakil Sekretaris Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Andreas Surya mengatakan, startup logistik tumbuh signifikan di masa pagebluk corona ini. Salah satunya faktor pendorongnya yakni e-commerce.

Berdasarkan laporan AppsFlyer bertajuk ‘The State of Shopping App Marketing 2020 Edition’, waktu yang dihabiskan konsumen Indonesia di platform e-commerce meningkat 70% selama Februari-Juni.

Selain itu, Facebook dan Bain & Company memperkirakan bahwa nilai transaksi belanja online di Indonesia hampir US$ 72 miliar atau sekitar Rp 1.047,6 triliun pada 2025. Angka ini melonjak dibandingkan proyeksi awal US$ 48 miliar.

Proyeksi nilai transaksi belanja online melonjak menjadi US$ 147 miliar di Asia Tenggara pada 2025. Angka ini juga meningkat dibandingkan prediksi awal yang hanya US$ 120 miliar.

Andreas pun mengatakan, sektor logistik menempati urutan ketiga startup yang diminati investor. Posisi pertama dan kedua ditempati oleh pesan antar makanan (food delivery) dan fintech.

Akan tetapi, “pesan-antar makanan, e-commerce dan logistik itu saling terkait,” ujar Andreas.

Berdasarkan laporan Ken Research, pertumbuhan tahunan pasar logistik Indonesia diperkirakan 7,9% selama 2020-2024. Nilainya diprediksi mencapai US$ 300,3 miliar dalam empat tahun ke depan.

Namun biaya logistik di Indonesia tergolong tinggi, bahkan jika dibandingkan negara tetangga. Besarannya sekitar 25% -30% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih tinggi ketimbang negara maju, yang rerata di bawah 5%.

Selain itu, volume barang yang dikirim menggunakan kereta api hanya sekitar 1% dari total. “Ada kebutuhan mendesak untuk penyebaran jaringan rel di perkotaan, supaya dapat mengalihkan jalur untuk pengangkutan barang dan penumpang yang kelebihan beban,” demikian dikutip dari MarketResearch.com.

Biaya logistik memang menjadi tantangan industri ini. Faktor utamanya, karena Indonesia memiliki 17.500 pulau yang membentang seluas 1.905 juta kilometer persegi.

Di satu sisi, logistik berkontribusi 24 % terhadap PDB nasional pada 2016. Data Bank Dunia pada 2016 menunjukkan, Indonesia berada di posisi ke-63 dari 160 negara terkait performa logistik.

Infografik_Pendanaan startup logistik
Infografik_Pendanaan startup logistik (Katadata)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan, Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...