Bos Gojek Ungkap Rencana 2021: Fokus Pasar Luar Negeri dan GoFood

Fahmi Ahmad Burhan
28 Januari 2021, 10:32
Bos Gojek Ungkap Rencana 2021: Fokus Pasar Luar Negeri dan GoFood
Gojek
Bos baru Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo.

Ia menilai, pesan-antar makanan merupakan bisnis yang akan terus tumbuh positif. Selain itu, ia melihat potensi pada lini kebutuhan pokok. "Ini sebenarnya tumbuh sekitar tujuh hingga delapan kali lipat," ujarnya.

Gojek mencatat, bisnis pesan-antar makanan tumbuh 20 kali lipat dalam empat tahun terakhir. Namun, berdasarkan data Momentum Works, nilai transaksi bruto atau GMV GoFood milik Gojek mencapai US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun pada 2020. Sedangkan GMV GrabFood kepunyaan Grab US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 83 triliun.

CEO perusahaan venture builder yang berbasis di Singapura, Momentum Works, Li Jianggan mengatakan, startup dapat berkembang pesat di Indonesia karena populasi dan potensi pasarnya yang besar. “Namun, selama bertahun-tahun banyak yang telah belajar bahwa agar untung di negara ini, membutuhkan permainan jangka panjang dan kesabaran,” kata dia dikutip dari SCMP, tiga pekan lalu (7/1).

Ia menilai,  Grab dan induk Shopee, Sea Group memiliki privilege karena cakupan yang luas. Sea Group misalnya, beroperasi di Asia Tenggara, Taiwan, dan Brasil.

Grab dan Sea dapat menggunakan kepemimpinan pasar dan bisnis yang lebih menguntungkan di negara lain untuk terus mendanai pertumbuhan mereka di Indonesia. Sedangkan, menurut Li, Gojek tidak memiliki kemewahan ini.

Hal senada disampaikan oleh peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda. "Dengan jumlah negara cakupan yang lebih banyak, Grab bisa memanfaatkan strategi diskon silang," kata dia kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...