GrabExpress Tambah Lima Fitur Baru untuk Perkuat Bisnis Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
5 Februari 2021, 16:05
Peluncuran GrabExpress Car di Jakarta, Rabu (28/11).
Katadata/Linia Firsty Dea Shafira
Peluncuran GrabExpress Car di Jakarta. Grab Indonesia menambahkan lima fitur baru pada layanan GrabExpress.

Fitur kedua, Grab mengembangkan tampilan GrabExpress yang membuat pengguna bisa langsung mengetahui harga pengiriman. "Ketika pengguna pertama masuk di homepage (laman muka), langsung masukan lokasi pengirim dan penerima bisa tahu harga pengirimannya," ujar dia.

grab airport
Aplikasi Grab (Grab)

Fitur ketiga, pelacakan paket. Pengguna bisa melacak paket langsung di lima destinasi pengiriman. "Pengguna bisa tahu Informasi, misalnya satu pengiriman sedang pending, yang lainnya proses pick up dan sedang di tujuan," katanya.

Fitur keempat, GrabExpress akan memberikan informasi harga termurah yang diinginkan pengguna. Platform bisa memberikan rekomendasi rute tercepat pengiriman. Dengan rute yang efisien, harga pun bisa lebih murah.

Sedangkan fitur terakhir yaitu pesan lagi. Fitur ini memudahkan pengguna yang sering melakukan pengiriman ke alamat yang sama. GrabExpress memungkinkan penggunanya menyimpan alamat penerima di platform.

Potensi Besar Bisnis Logistik

Di sisi lain, operasional bisnis pengiriman barang di tanah air memang diprediksi akan berkembang pesat. Direktur Utama Lookman Djaja Logistics Kyatmaja Lookman pernah mengatakan bahwa Grab dan perusahaan layanan on-demand pesaingnya GoJek telah mengubah tren bisnis logistik melalui GrabExpress dan GoSend.

"Gambaran yang paling terlihat yakni bisnis logistik tak lagi identik dengan muatan banyak. Sekarang trennya muatan sedikit, tetapi cepat," kata Lookman saat mengikuti seminar bertajuk 'Outlook Industri Transportasi Darat dan Logistik, pada akhir 2018 lalu.

Wakil Sekretaris Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Andreas Surya mengatakan, startup logistik tumbuh signifikan di masa pandemi. Salah satunya faktor pendorongnya yakni e-commerce.

Berdasarkan laporan AppsFlyer bertajuk ‘The State of Shopping App Marketing 2020 Edition', waktu yang dihabiskan konsumen Indonesia di platform e-commerce meningkat 70% antara Februari hingga Juni 2020.

Selain itu, Facebook dan Bain & Company memperkirakan bahwa nilai transaksi belanja online di Indonesia hampir US$ 72 miliar atau sekitar Rp 1.047,6 triliun pada 2025. Angka ini melonjak dibandingkan proyeksi awal US$ 48 miliar.

Proyeksi nilai transaksi belanja online melonjak menjadi US$ 147 miliar di Asia Tenggara pada 2025. Angka ini juga meningkat dibandingkan prediksi awal yang hanya US$ 120 miliar. Sementara laporan Ken Research menyebutkan, tren pendapatan pasar logistik Indonesia semakin meningkat hingga 2024.

Pada 2020, pendapatan logistik Indonesia US$ 220,9 miliar dan akan mencapai US$ 300,3 miliar pada 2024. Selengkapnya dapat disimak pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...