Facebook Rilis Laporan Transparansi Konten yang Semula Ditangguhkan

Fahmi Ahmad Burhan
24 Agustus 2021, 10:18
Facebook, Digital
Katadata
Facebook

Manajer Komunikasi Kebijakan Facebook Andy Stone mengatakan Facebook memang banyak dikritik karena masalah transparansi konten, terutama terkait dengan penanganan konten yang ditangguhkan. Namun, ia beralasan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam mendefinisikan berbagai konten. Perusahaan diketahui telah menghapus lebih dari 18 juta informasi yang salah pada kuartal pertama tahun ini.

"Ini menggambarkan betapa sulitnya mendefinisikan informasi yang salah," ujar Stone dikutip dari Business Insider pada Senin (23/8).

Sebelumnya, banyak pihak yang mengkritik Facebook karena dianggap tidak transparan dan tidak bisa mengendalikan konten hoaks, terutama terkait dengan Covid-19 dan vaksin. Bahkan, Biden menyebut bahwa platform media sosial ‘membunuh’ banyak orang karena membiarkan hoaks terkait vaksin Covid-19. 

"Mereka membunuh orang,” kata Biden kepada wartawan saat ditanya tentang maraknya hoaks, dikutip dari Reuters pada 17 Agustus lalu.

Sedangkan sekretaris Gedung Putih bagian pers Jen Psaki menyebutkan, ada 12 orang yang bertanggung jawab atas hampir 65% misinformasi anti-vaksin di platform media sosial. Temuan ini dilaporkan pada Mei oleh Center for Countering Digital Hate yang berbasis di Washington dan London, tetapi Facebook membantah metodologi tersebut.

Psaki mengatakan, pemerintahan Biden secara rutin berkomunikasi dengan Facebook dan menandai unggahan yang bermasalah. Tiga hari kemudian, Joe Biden mengoreksi kata-katanya.

"Facebook tidak membunuh orang, melainkan 12 orang ini (yang menyebarkan hoaks) memberikan informasi yang salah," kata dia dikutip dari The Verge, bulan lalu (20/7).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...