Modal Ventura BUMN Gencar Incar Fintech hingga Startup Gim

Fahmi Ahmad Burhan
3 Februari 2022, 19:03
startup, bumn, gim, fintech
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi startup

Mandiri Capital juga fokus menyasar startup tahap pertumbuhan atau growth stage. Perusahaan juga berencana memfasilitasi pendanaan di tahap yang lebih beragam, mulai dari pendanaan tahap awal atau seed funding hingga seri C.

Sebagai informasi, Mandiri Capital Indonesia telah berinvestasi di tujuh startup tahun lalu. Perusahaan rintisan yang disuntik modal bergerak di bidang fintech dan keuangan, misalnya Ayoconnect, Amartha, iSeller, Crowde, dan PrivyID.  Mandiri Capital juga terlibat dalam pendanaan pra-IPO Bukalapak pada tahun lalu.

 Sementara perusahaan modal ventura dari BRI, yakni BRI Ventures memiliki dua dana ventura yaitu Sembrani Nusantara dan Sembrani Kiqani yang berfokus pada pendanaan di sektor non-fintech.

Sembrani Nusantara berinvestasi di Sayurbox, Haus!, Brodo, Yummy Corp hingga Andalin. Sedangkan Sembrani Kiqani yang meluncur awal tahun ini, tengah melakukan penggalangan dana awal dari beberapa investor.

Anak usaha BRI itu juga berinvestasi ke lebih dari 18 startup baik fintech maupun non-fintech. Selain itu mereka telah meluncurkan dua dana ventura yang diikuti oleh Grab Ventures, Celebes Capital, Mahanusa Capital, Buana Investment, Pulau Intan, dan beberapa family offices lainnya.

Target Merah Putih Fund

Beberapa BUMN juga membuat program pendanaan startup bernama Merah Putih Fund dengan target pendanaan US$ 300 juta atau Rp 4,2 triliun. Merah Putih Fund menyasar startup soonicorn atau masih dalam tahap pengembangan dan berpotensi menjadi unicorn.

 Meski demikian, Merah Putih Fund tidak menetapkan target jumlah startup yang akan mendapatkan pendanaan tersebut. Hanya saja, ada syarat yang mesti dipenuhi oleh startup untuk mendapatkan pendanaan tersebut.

Pertama, founder atau pemiliknya adalah orang Indonesia. Kedua, startup mesti beroperasi di Indonesia. Ketiga, apabila berencana mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO, harus di Bursa Efek Indonesia (BEI), bukan luar negeri.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, BUMN membentuk program pendanaan tersebut agar semakin banyak startup Indonesia yang berpeluang menjadi unicorn. "Soonicorn ini merupakan langkah awal menjadi unicorn. Jumlah unicorn kami perkirakan akan terus bertumbuh, prediksi kami akan ada 25 unicorn," kata Erick tahun lalu (15/12).

 BUMN juga membuat program pendanaan itu untuk mendahului masuknya pendanaan asing kepada startup potensial di Indonesia. "Soonicorn ini berpotensi didanai asing. Jadi, kalau tidak cepat, startup Indonesia akan dikuasai asing," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...