Mengenal Ula dan Lummo, Startup RI yang Disuntik Bos Amazon Jeff Bezos

Desy Setyowati
16 Februari 2022, 12:47
Jeff bezos, amazon, startup, investasi, pendanaan
Instagram/JeffBezos
Pendiri Amazon Jeff Bezos (kanan)

Bos Amazon Jeff Bezos kembali menyuntik modal startup Indonesia. Perusahaan rintisan yang meraih pendanaan dari salah satu orang terkaya di dunia ini yaitu Ula dan Lummo.

Lummo merupakan penyedia solusi layanan perangkat lunak penghubung bisnis dengan pelanggan atau direct to consumer (D2C) software-as-a-service (SaaS). Startup ini meraih pendanaan seri C US$ 80 juta atau sekitar Rp 1,14 triliun.

Pendanaan itu dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India. Jeff Bezos berpartisipasi lewat perusahaan pengelolaan aset pribadinya, Bezos Expedition.

“Kami bangga mendapatkan dukungan Jeff Bezos di putaran investasi Seri C ini,” kata pendiri sekaligus CEO Lummo Krishnan Menon dalam keterangan pers, Rabu (6/2).

Ia mengklaim, pendekatan D2C seperti Lummo memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan bisnis di Indonesia. Selain itu, membuka lebih banyak potensi bisnis bagi usaha kecil dan menengah di tengah persaingan bisnis online.

“Kami melihat pengusaha Indonesia sangat berambisi dan berorientasi pada pertumbuhan bisnis, serta berfokus membangun merek lokal mereka sendiri,” kata Krishnan.

Lummo pun membuat LummoSHOP. Layanan ini memberikan akses pada pelaku usaha dan pemilik merek untuk menganalisis dan menargetkan pelanggan untuk kembali melakukan pembelian melalui catatan dan riwayat pembelian pelanggan.

GMV LummoSHOP tumbuh 11 kali lipat sejak Desember 2020 hingga Desember 2021. LummoSHOP yang sebelumnya dikenal TOKKO juga memenangkan Google Play Users Choice Award 2022 kategori ‘Aplikasi Pilihan Penggun’.

Lummo
Lummo (Lummo)

Fitur lainnya yakni :

  • Chat commerce
  • Integrasi katalog
  • Custom domain
  • Situs web khusus
  • Manajemen multi-platform sebagai pusat operasional bisnis online untuk mengelola semua pesanan pelanggan dari berbagai platform belanja
  • Fitur yang dipersonalisasi untuk branding bisnis

Pada Oktober 2021, startup Ula mengumpulkan pendanaan seri B US$ 87 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun. Investasi ini dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent, dan B-Capital.

Investor lain yang berpartisipasi yakni Bezos Expeditions. Selain itu, ada beberapa penanam modal di Asia Tenggara yang berpartisipasi yakni investor Gojek, Northstar Group, AC Ventures, dan Citius.

Investor terdahulu seperti Lightspeed India, Sequoia Capital India, Quona Capital, dan Alter Global juga turut serta.

Startup e-commerce yang membidik warung itu juga disuntik modal oleh SMDV dan Saison Capital. Selain itu, Ula menggaet Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir sebagai penasihat perusahaan.

Ula menyasar pemilik warung tradisional, khususnya di kota tingkat (tier) dua hingga empat. Bukalapak juga membidik segmen ini lewat Mitra Bukalapak.

Startup Ula
Startup Ula (Ula)

Co-Founder sekaligus Chief Commercial Officer Ula Derry Sakti menyampaikan, pemilik warung di wilayah tersebut menghadapi kendala akses terhadap sumber daya dan infrastruktur logistik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...