Gojek & Startup Warung Digital Bocorkan Data Tren Belanja saat Ramadan
Gojek, GoTo Financial, startup digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Sirclo hingga startup logistik Shipper dan Ninja Xpress mengungkapkan perubahan tren belanja online saat ramadan. Mereka juga membagikan tips untuk mendongkrak penjualan.
Dalam ebook dan series podcast bertajuk Lika Liku Laku, Gojek dan GoTo Financial memperkirakan penjualan produk busana dan kecantikan meningkat selama ramadan. Kategori produk ini melonjak 285% saat ramadan tahun lalu.
Rata-rata pendapatan mitra usaha sektor retail busana dan kecantikan juga meningkat 107% selama ramadan tahun lalu.
Tren lainnya, geliat bisnis offline mulai bangkit. Ini terjadi seiring konsumen yang mulai mempersiapkan koleksi baju baru untuk lebaran.
Gojek dan GoTo Financial mencatat, belanja konsumen menggunakan GoPay di gerai offline didominasi oleh kategori busana dan kecantikan saat ramadan tahun lalu. Disusul oleh produk kesehatan dan peralatan rumah tangga.
Transaksi produk hiburan digital juga melonjak 78% selama ramadan tahun lalu. Penjualan pulsa meningkat 16% dan game 4%.
Pada ramadan 2021, pesanan GoFood meningkat sekitar 17% saat menjelang buka puasa. Selain itu, pesanan meroket 179% saat sahur.
"Tren ini membantu UMKM dalam menentukan strategi efektif selama ramadan dengan memahami tren data, termasuk menentukan kapan dan bagaimana meningkatkan penjualan produk di berbagai kanal," kata Group Head Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial Bayu Ramadhan dalam siaran pers, hari ini (7/4).
Gojek dan GoTo Financial menyarankan UMKM berinovasi pada menu-menu makanan dan minuman yang diminati masyarakat saat buka puasa. Beberapa di antaranya makanan pokok aneka nasi, siap saji, dan aneka ayam-bebek.
Permintaan makanan internasional seperti piza, pasta, dan aneka makanan Jepang juga melonjak.
UMKM disarankan mengandalkan promosi melalui GoFood. Ini untuk meningkatkan jangkauan pelanggan selama ramadan.
Berdasarkan data internal Sirclo, jumlah transaksi di Sirclo Store meningkat hampir 80% saat ramadan tahun lalu. Mitra penjual yang diminati yakni fashion.
Sirclo Store merupakan dasbor toko online untuk UMKM berjualan di berbagai platform, termasuk website, marketplace, dan chat commerce. Sedangkan Sirclo menyediakan solusi omnichannel e-commerce yang berfokus pada tiga layanan yakni bagi enterprise, wirausaha dan UMKM, serta model bisnis new retail seperti warung.
Sirclo menggaet lebih dari 150 ribu brands, 500 ribu lebih pemilik warung, dan lebih dari 25 juta konsumen akhir, dan lebih dari 80 titik distribusi.
“Tren yang terlihat di data Sirclo, setiap kali ramadan dan Idul Fitri tiba, transaksi belanja online selalu menunjukkan peningkatan pesat. Penting bagi para pemilik bisnis memanfaatkan momentum ini untuk memaksimalkan keuntungan,” kata CEO Entrepreneur Solutions Sirclo Ferry Tenka dalam keterangan pers.
Produsen busana muslim, Nawasana misalnya, menyiapkan stok tiga bulan sebelum ramadan. “Ini guna berjaga-jaga kalau peminat tinggi, kami jadi ada waktu untuk restock,” ujar pemilik Nawasana Diasty Hardhikaputri.
Diasty juga menggunakan platform pengelolaan stok yang bisa mengintegrasikan ketersediaan inventori di berbagai marketplace. Dia juga mengandalkan fitur Chat Commerce, sehingga seluruh kegiatan transaksi bisa dilakukan dan diselesaikan melalui percakapan lewat kanal chat.
“UMKM seperti kami biasanya tidak memiliki banyak admin, sehingga fitur otomatisasi yang terhubung dengan berbagai channel penjualan membantu sekali, apalagi di saat peak season,” kata dia.
Diasty pun mengalami peningkatan transaksi hingga dua kali lipat saat ramadan.
Jenama penyedia produk dan layanan pengemasan hampers atau bingkisan Les Celle juga mengandalkan Webstore dan Chat Commerce. “Di webstore, pengguna bebas menuliskan ucapan di kolom catatan yang karakternya tidak dibatasi,” ujar Founder Les Celle Karisma Indrajayanti.
“Begitu pun jika pemesanan dilakukan via Chat Commerce, konsumen bisa lebih leluasa melakukan tanya jawab terkait produk maupun menjelaskan secara detail seperti apa model hampers yang diinginkan,” tambah dia.
Berdasarkan catatan Ninja Xpress, layanan pengiriman memang meningkat lebih dari 50% saat ramadan tahun lalu. Permintaan paling tinggi yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Berdasarkan riset #RamadhandiTwitter, sembilan dari 10 orang berniat berbelanja barang saat ramadan. CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa, menilai, UMKM membutuhkan layanan spesifik dengan melonjaknya permintaan saat ramadan.
Oleh karena itu, perusahaan membuat customized solutions untuk masing-masing lini bisnis, baik itu kuliner, fashion, kecantikan hingga peralatan rumah tangga. Ninja Xpress memetakan kembali potensi pasar, keunggulan produk, tantangan yang dihadapi dan tingkat kematangan proses bisnis setiap lini.
Hal itu bertujuan mengidentifikasi solusi yang paling dibutuhkan oleh tiap UMKM. Dari hasil pemetaan ini, Ninja Xpress kemudian menyusun perencanaan strategi pemasaran yang lebih terarah dan komprehensif.
Layanan customized solutions tersedia melalui Creative Business Solutions, yaitu Creative Hub. Ini menjadi tempat bagi UMKM untuk melakukan sesi foto dan video produk secara profesional bersama model dan makeup artist, serta dukungan iklan offline dan online.
Startup logistik lainnya, Shipper mencatat bahwa 50% UMKM mengalami tren penurunan penjualan ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri dan pasca-ramadan. Ini terjadi karena pola konsumsi masyarakat kembali normal.
Shipper pun menggelar webinar bagi ribuan UMKM, yang membahas cara membangun dan mengelola brand, teknik pemasaran melalui media sosial, tips dan trik digital marketing yang efisien. Selain itu, manajemen logistik dan supply chain dan ekspansi bisnis dengan memaksimalkan pasar internasional.
Para pelaku UMKM juga mendapat materi khusus tentang urgensi sertifikasi halal, mekanisme mendapatkan sertifikat halal, dan peran UMKM dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah.