Investor dan Kominfo Beri Saran ke Startup Hadapi Inflasi dan Resesi

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juli 2022, 17:02
startup, resesi, inflasi, investor, kominfo
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

"Karena kondisi ini bukan pertama kali terjadi," katanya. 

2. Lebih intens berkomunikasi dengan investor

Ini agar startup tahu apa yang harus dioptimalkan. 

3. Berhati-hati dalam mengatur pengeluaran

"Jaga matriks unit ekonomi yang sudah dibuat. Peta jalannya juga harus diperhatikan," ujarnya.

4. Jangan melakukan pendanaan saat sedang membutuhkan uang

"Tapi diskusi dengan investor untuk jangka panjang," katanya.

Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro juga menambahkan, startup mesti pintar menjaga runway. "Idealnya dua tahun,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Jumat (8/7).

“Minimal setahun, startup mesti punya cadangan uang di bank sebelum pendanaan lagi," katanya.

Apalagi, investor akan mengurangi porsi pendanaan ke startup karena likuiditas berkurang. Langkah ini utamanya dilakukan oleh investor luar negeri. 

Pengetatan likuiditas itu terjadi karena tiga faktor, yakni:

  1. Kebijakan moneter bank sentral di banyak negara 
  2. Perang Rusia dan Ukraina yang berpengaruh terhadap suplai 
  3. Resesi ekonomi di sejumlah negara

Sebelumnya, perusahaan pialang global Nomura Holdings memperkirakan ada tujuh negara yang masuk jurang resesi ekonomi tahun depan. Ketujuh negara tersebut antara lain:

  1. Amerika Serikat
  2. Zona Eropa
  3. Inggris
  4. Jepang
  5. Korea Selatan
  6. Australia
  7. Kanada

Menurut Eddi, resesi ini akan semakin menantang bagi startup yang ingin mendapatkan pendanaan atau fundraising. “Kalau dulu mudah didapat, sekarang lebih sulit. Ini dampak ke startup Indonesia. Uang tidak ada,” ujar Eddi.

Ia juga menyarankan startup melakukan efisiensi. "Bisa dengan cara menunda peluncuran produk baru atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK)," ujarnya.

Selain itu, perusahaan rintisan harus selektif dalam menjalankan strategi pemasarannya dan tidak jor-joran 'bakar uang'.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...