Startup ‘Sayur’ Masif PHK dan Tutup, Konglomerat Beralih ke Pertanian
Daftar startup e-commerce dan quick commerce yang melakukan PHK atau menutup layanan sejak awal tahun ini sebagai berikut:
No | Startup | PHK Pegawai | Tutup Layanan | Pivot |
1 | TaniHub | PHK pada Februari | Tutup operasional warehouse atau pergudangan di Bandung dan Bali pada Februari | Setop business to consumer (B2C). Berfokus di business to business (B2B) |
2 | Brambang | - | Tutup platform Brambang.com pada Mei | Membuat layanan baru bernama BrambangElektronik |
3 | Sayurbox | Dikabarkan PHK pada Juli | Tutup toko offline Toko Panen pada Juni | - |
4 | HappyFresh | - | Tutup layanan di Jakarta pada awal September dan kembali membuka operasional pada akhir September atau setelah meraih pendanaan | - |
5 | Bananas | PHK pada Oktober | Tutup layanan pada Oktober | Membuat layanan baru, namun belum diumumkan |
Sumber: Data diolah Katadata.co.id
Konglomerat Beralih ke Startup Pertanian
Konglomerat seperti Triputra Group hingga Sinar Mas menyuntik miliaran rupiah ke startup pertanian. Investor ungkap alasan para pengusaha kakap menginvestasikan dana besar di usaha rintisan yang bergerak di sektor pertanian.
Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan, konglomerat berpengalaman mengelola jutaan hektare lahan. Ia yakin, para perusahaan grup melihat hal ini sebagai potensi kerja sama yang besar.
“Konglomerat melihat jutaan hektare perlu dilayani layanan startup,” kata Edward kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (11/10). Menurutnya, ini akan menguntungkan semua pihak.
Jika startup penyedia sayur dan buah-buahan masif memperoleh pendanaan pada awal tahun, perusahaan rintisan di bidang pertanian deep tech rerata meraih investasi pada Semester II. Berikut daftarnya:
No | Waktu | Startup | Nilai | Investor |
1 | Februari | Semaii | US$ 1,25 juta | Surge (Sequoia Capital India), Beenext, Founder & CEO Ula Nipun Mehra, Founder dan CEO Qoala Harshet Lunani; dan Bankir Investasi Teknologi di Houlihan Lokey Prashant Pawar |
2 | Maret | Aria | pre-seed | GK Plug and Play Indonesia, East Ventures, Triputra Group, WareSix |
3 | Juni | Greenhope (biotech) | US$ 500 ribu (Rp 7,27 miliar) | Indonesia Impact Fund |
4 | Juni | Eratani | Rp 23 miliar | Dari 29 investor, termasuk Trihill Capital, Kenangan Fund (Kopi Kenangan), dan Kopital Network |
5 | Juli | AgriAku | US$ 35 juta (Rp 520 miliar) | Alpha JWC Ventures, BRI Ventures, Mandiri Capital, ARISE, Centauri, MDI Growth, Go-Ventures, Alto Partners, InnoVen Capital, Mercy Corps Social Venture Fund, Gentree Fund, K3 Ventures, Thai Wah |
6 | Agustus | Greens | n/a | East Ventures |
7 | Agustus | Aria | US$ 5 Juta (Rp 74 miliar) | East Ventures, Triputra Group, Michael Sampoerna, Arkana Ventures, GK-Plug Play, dan lainnya |
8 | September | Gokomodo | US$ 26 juta (Rp 386,8 miliar) | East Ventures, Triputra, Sinar Mas Digital Verture (SMDV), Sampoerna Financial, Eight Capital, K3 Ventures, Waresix, Indogen Capital, dan Sahabat Group |
9 | Oktober | Beleaf | US$ 2 juta (Rp 30,9 miliar) | JWC Ventures, Sembrani Nusantara Fund (BRI), Arise (perusahaan patungan MDI Ventres dan Finch Capital |
Sumber: Data diolah Katadata.co.id