Google Ungkap Alasan Investasi ke Startup Indonesia Anjlok 87%

Lenny Septiani
7 November 2023, 16:44
startup, Google, investasi ke startup
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018

Investasi ke startup Indonesia anjlok 87% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 3,3 miliar menjadi hanya US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun selama Semester I. Google, Temasek, dan Bain and Company mengungkapkan penyebabnya.

“Ini merupakan kombinasi dari banyak faktor termasuk makroekonomi dan isu-isu spesifik dalam siklus pendanaan di Asia Tenggara,” kata Partner and Head of Vector in Southeast Asia, Bain & Company Aadarsh Baijal saat media briefing Google bersama Temasek dan Bain & Company meluncurkan laporan e-Conomy SEA di Google Indonesia Office, Jakarta, Selasa (7/11).

“Ketika kami berbicara dengan investor, sebagian besar dari mereka memilih pendekatan menunggu dan melihat alias wait and see,” Aadarsh menambahkan.

Ia pun memerinci penyebab investasi ke startup Asia Tenggara anjlok tahun ini, termasuk di Indonesia, sebagai berikut:

  • Biaya modal tinggi
  • Penurunan valuasi startup
  • Jalur startup untuk mencapai untung dan lingkungan pasar modal yang menantang, sehingga strategi exit menjadi lebih sulit dicapai. Exit  yakni pendekatan yang direncanakan untuk mengakhiri investasi dengan cara yang akan memaksimalkan keuntungan dan/atau meminimalkan kerugian. Caranya bisa melalui pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO), merger atau akuisisi.
  • Perhitungan valuasi startup lebih lama ketimbang tahun-tahun sebelumnya, sehingga proses penutupan pendanaan lebih alot
  • Investor berhati-hati dan memilih untuk wait and see

“Investor menunggu musim panas tahun depan untuk melihat bagaimana pasar berkembang dan menunggu untuk mengkalibrasi investasi sejalan dengan tingkat pertumbuhan yang diantisipasi,” kata Aadarsh.

Namun ia menyampaikan bahwa Google, Temasek, dan Bain and Company tetap merekomendasikan startup Indonesia dan Vietnam sebagai pilihan investasi di Asia Tenggara. “Ini dua pasar teratas yang memiliki pasar menarik untuk terus berinvestasi,” Aadarsh menambahkan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...