Transaksinya Murah, GoPay hingga LinkAja Berpeluang Tingkatkan Bansos

Desy Setyowati
24 September 2019, 15:17
Penggunaan layanan GoPay hingga LinkAja dinilai bisa meningkatkan ruang bagi pemerintah dalam menyediakan anggaran bansos
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Link Aja di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9). LinkAja hingga GoPay mengklaim layanan pembayaran digital lebih murah ketimbang tunai. Penggunaan uang elektronik pun dinilai bisa meningkatkan ruang bagi pemerintah dalam menyediakan anggaran bansos.

Sedangkan CEO GoPay Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa layanan pembayaran digital membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) meningkatkan transaksi. Saat ini, GoPay telah menggaet lebih dari 400 ribu mitra yang 90% di antaranya adalah UMKM.

Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani menyampaikan, perusahaannya siap menyalurkan bansos jika diajak kerja sama pemerintah. "Kalau diajak pemerintah, kami mau (ikut menyalurkan bansos)," kata dia kepada Katadata.co.id.

(Baca: OVO Tanggapi Kabar Bakal Gabung DANA hingga Jadi Unicorn)

Hal senada disampaikan oleh Direktur OVO Harianto Gunawan. Ia mengatakan, perusahaannya telah bermitra dengan sekitar 500 ribu mitra di Indonesia. “Kami mengakselerasi UMKM,” kata dia.

Sedangkan CEO Espay Debit Indonesia Koe (DANA) Vincent Iswara sepakat bahwa layanan pembayaran digital meningkatkan efisiensi transaksi. Karena itu, perusahaannya berfokus pada kemitraan dan open platform untuk memperluas penggunaan (use case).

Sebelumnya, Asisten Gubernur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, porsi fintech terhadap total layanan pembayaran di Indonesia memang masih jauh lebih kecil dibanding perbankan. Setidaknya, kontribusi bank mencapai 80% dari total layanan keuangan.

Namun, BI juga mencatat bahwa penggunaan layanan pembayaran perbankan justru menurun. Dulu, porsi transfer bank bisa mencapai 55% dari total. Saat ini, kontribusinya berkurang menjadi 46%.

Sebaliknya di saat yang sama, penggunaan uang elektronik justru meningkat dari 12% menjadi 23%. “Artinya ada perubahan pola pikir masyarakat yang sudah mulai terbiasa dengan penggunaan fintech ini," kata Filianingsih, kemarin (23/9).

(Baca: BI Catat Pemakaian Uang Elektronik Melonjak, Transfer Bank Menurun)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...