Riset: Grab Pimpin Pasar Transportasi Online di Indonesia dan Vietnam 

Desy Setyowati
18 September 2019, 18:33
ABI Research mencatat Grab memimpin pasar transportasi online di Indonesia dan Vietnam.
KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Ilustrasi, driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan (22/11). ABI Research mencatat Grab memimpin pasar berbagi tumpangan di Indonesia dan Vietnam.

Perusahaan riset asal Inggris, ABI Research menyampaikan bahwa Grab memimpin pasar berbagi tumpangan (ride hailing) atau transportasi online di Indonesia dan Vietnam. Salah satu pesaing Grab di kedua negara itu adalah Gojek.

Pangsa pasar Grab di Indonesia dan Vietnam masing-masing 64% dan 74%. ABI Research menilai, kepemimpinan Grab di kedua negara ini ditopang oleh layanan yang beragam.

Grab memang berfokus untuk menyediakan layanan untuk kebutuhan sehari-hari atau dikenal SuperApp. “Kepemimpinan pasar ini merupakan buah keberhasilan Grab menjadi SuperApp yang dapat menangkap volume permintaan masyarakat yang begitu besar selain transportasi,” demikian dikutip dari siaran pers ABI Research, Rabu (18/9).

(Baca: Babak Baru Pertarungan Gojek dan Grab di Tiga Layanan)

Sebagaimana diketahui, Grab menyediakan beberapa layanan. Di bidang transportasi ada GrabBike, GrabCar, bus dan eScooter. Lalu, ada Grab Express untuk pengiriman barang dan GrabFood untuk pesan-antar makanan.

Startup bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar ini pun memiliki layanan GrabFresh, dan GrabFinancial. Perusahaan ini juga sudah hadir di Indonesia, Malaysia, Singapura, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Akan tetapi, pesaing Grab yakni Gojek juga menyediakan beragam layanan. Namun, menurut data ABI Research, pangsa pasar Gojek hanya 35,3% di Indonesia dan 10,3% di Vietnam.

“Pertumbuhan transportasi online mengalami perlambatan,” kata Smart Mobility Principal Analyst di ABI Research James Hodgson. Tahun lalu, ia mencatat ada 22 miliar perjalanan menggunakan layanan ride hailing di Asia Pasifik. Tahun ini, jumlahnya diperkirakan kurang dari pencapaian pada 2018.

(Baca: Grab Optimistis Raup Untung Lewat GrabFood dalam Jangka Panjang)

 Jumlah Unduh AplikasiJumlah Mitra Cakupan
Gojek155 juta400 ribu mitra GoFood, 60 ribu penyedia layanan, dan lebih dari 2 juta pengemudi di Asia Tenggara207 kota di empat negara (dan di Filipina lewat akuisisi Coins.ph)
Grab155 juta9 juta (plus agen) di Asia Tenggara338 kota di delapan negara

Sumber: Katadata, diolah

 ABI Research mencatat, Asia Pasifik menjadi pasar terbesar ride hailing di dunia. Kawasan ini mencakup 70% dari semua perjalanan dengan berbagi tumpangan di dunia.

Berdasarkan riset ABI Research, pangsa pasar layanan berbagi tumpangan Grab mencapai 11,4% di Asia Pasifik. Paling banyak berasal dari Indonesia dan Vietnam. Kajian ini merupakan riset kedua yang dikeluarkan oleh ABI Research setelah 2018.

 Yang menarik, Hodgson mencatat bahwa pertumbuhan layanan pesan-antar makanan di Amerika Serikat (AS) lebih cepat dibanding berbagi tumpangan. Per Kuartal I 2019, layanan transportasi Uber hanya tumbuh 9%. Namun, UberEats tumbuh 89% pada periode yang sama.

(Baca: Salip Gopay, Grab Akan Akuisisi DANA dari Emtek)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...