Riset Canalys: Pangsa Pasar OPPO Melebihi Samsung di Indonesia
Lembaga analis pasar, Canalys mencatat pangsa pasar ponsel pintar (smartphone) OPPO melebihi Samsung pada Kuartal II 2019. Setidaknya, OPPO menguasai 26% pasar ponsel di Indonesia.
Pangsa pasar OPPO itu tumbuh 54% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Sedangkan pasar Samsung hanya 24% atau tumbuh 10% secara tahunan (yoy) per Kuartal II 2019.
Posisi ketiga ditempati oleh Xiaomi, dengan pangsa pasarnya 19% atau negatif 9% secara tahunan. Selanjutnya, Vivo dan Realme menempati posisi keempat dan kelima dengan pangsa pasar 15% dan 7%.
(Baca: Laba Huawei Naik Meski Kena Sanksi AS, Samsung dan Apple Justru Turun)
Secara global, Canalys mencatat bahwa Samsung menduduki peringkat pertama. Produsen asal Korea Selatan itu menguasai 23,2% pasar smartphone di dunia pada Kuartal II 2019.
Posisi kedua ditempati oleh Huawei, dengan pangsa pasar 17,7%. Pasar smartphone Huawei ini naik 1,7% yoy. Padahal, perusahaan teknologi asal Tiongkok itu masuk dalam daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan oleh Amerika Serikat (AS).
Sedangkan Apple menduduki peringkat ketiga, yang pangsa pasarnya 10,9%. Pasar Apple turun dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 12,2%. Posisi keempat dan kelima ditempati oleh Xiaomi dan OPPO, masing-masing menguasai 9,7% dan 9,2%.
(Baca: Fitch: Huawei Apes, Perang Dagang AS-Tiongkok Menguntungkan Samsung)
Terkait pangsa pasar smartphone di Indonesia, Counterpoint Research punya hasil yang berbeda. Berdasarkan riset Counterpoint, Samsung masih menguasai pasar ponsel di Tanah Air, yakni 27%.
Posisi kedua ditempati oleh Xiaomi dengan pangsa pasar 21%. Baru kemudian, diikuti oleh OPPO 17% dan VIVO 9%. Sedangkan Realme hanya menguasai 8% pasar ponsel di Indonesia.
Secara keseluruhan, Counterpoint Research mencatat bahwa penjualan ponsel pintar di Indonesia tumbuh 6% pada Kuartal II 2019. Peningkatan ini ditopang oleh promosi besar-besaran selama Ramadan.
Research Analyst Counterpoint Parv Sharma menyatakan merek Tiongkok menjadi alasan utama tumbuhnya penjualan smartphone di Indonesia. "Empat dari lima merek top adalah asal Tiongkok, pangsa pasarnya mencapai lebih dari 55%," kata Parv dalam laman resmi Counterpoint.
Vendor | Riset Canalys | Riset Counterpoint | |||||
Indonesia | Global | Indonesia | |||||
Unit Share | YoY Growth | Q2 2019 Shipment (juta) | Pangsa Pasar Q2 2019 | Annual Growth | Q2 2018 | Q2 2019 | |
Samsung | 24% | 10% | 76,9 | 23,2% | 6% | 28% | 27% |
OPPO | 26% | 54% | 30,6 | 9,2% | 0% | 17% | 17% |
Xiaomi | 19% | -9% | 32,1 | 9,7% | -1% | 19% | 21% |
VIVO | 15% | 62% | n/a | n/a | n/a | 6% | 9% |
Realme | 7% | n/a | n/a | n/a | n/a | n/a | % |
Huawei | n/a | n/a | 58,7 | 17,7% | 8% | n/a | n/a |
Apple | n/a | n/a | 36 | 10,9% | -13% | n/a | n/a |
Others | n/a | n/a | 97,6 | 29,4% | -10% | 35% | 18% |
TOTAL | 100% | 100% | 331,8 | 100% | -2% | 100% | 100% |