Unggul di Kecepatan Internet, 5G Dianggap Berbahaya Bagi Makhluk Hidup

Desy Setyowati
2 Juli 2019, 16:39
5G bisa berbahaya bagi makhluk hidup
ANTARA FOTO/REUTERS/Steve Marcus
Ilustrasi, Jordan Itakin berjalan melewati tampilan teknologi nirkabel broadband 5G di stan Intel saat CES 2018 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Selasa (9/1). Beberapa negara mengkaji dampak 5G bagi kesehatan, sebelum diterapkan.

(Baca: Langkah Gencar Telkomsel Kembangkan 5G: Gandeng Huawei hingga Ericsson)

Selain manusia, 5G dianggap berbahaya bagi makhluk hidup lainnya dan lingkungan. AFP melaporkan, studi pada 2010 menunjukkan, sinyal elektromagnetik yang terpancar dari menara jaringan telekomunikasi—termasuk 5G—membuat burung dan serangga bingung. Sebab, gelombang radio tersebut mengganggu sensor magnetik yang digunakan burung dan serangga untuk bermigrasi.

Hal ini mengakibatkan, musim kawin dan bertelur burung terganggu. Dalam jangka menengah-panjang, hal ini dikhawatirkan bisa mengurangi populasi burung dan serangga. Selain itu, radiasi elektromagnetik disebut-sebut turut mengacaukan pertumbuhan tanaman.

Kepala Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) Neil Jacobs mengatakan, 5G mengganggu transmisi data satelit cuaca. Alhasil, akurasi prakiraan cuaca menurun. Alasannya, frekuensi milimeter jaringan 5G berada di spektrum 24GHz atau dianggap terlalu dekat dengan satelit microwave, yang berfungsi mendeteksi perubahan cuaca.

Namun, hal itu dibantah oleh Wakil Presiden Eksekutif CTIA Bill Gillen. “Ini klaim yang absurd tanpa ilmu di baliknya,” kata Gillen melalui blog-nya dikutip oleh Washington Post, beberapa waktu lalu. CTIA merupakan kelompok dagang yang mewakili industri komunikasi nirkabel di AS.

(Baca: Tak Pakai Teknologi Huawei, Eropa Butuh Rp 886 T untuk Kembangkan 5G)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...