Apple Ikut Terpukul Dampak Perang Dagang AS-Tiongkok

Desy Setyowati
4 Januari 2019, 10:10
iPhone XS dan XS Max
Apple
iPhone XS dan XS Max mulai dijual di Indonesia pada 14 Desember 2018.

Ia menjelaskan, bahwa menurunnya permintaan dari wilayah Tiongkok, Hong Kong dan Taiwan berkontribusi besar pada penurunan penjualan. Penurunan penjualan iPhone di Tiongkok dan negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Penjualan di Eropa dan negara Asia lainnya pun menurun.

Apalagi, iPhone merupakan produk unggulan Apple yang berkontribusi dua pertiga terhadap pendapatan perusahaan. Kini, dengan menurunnya permintaan dari Tiongkok, mau tak mau Apple fokus pada penjualan produk aksesoris seperti Apple Watch, AirPods, dan iPad Pro.

Hanya, Apple juga kesulitan dalam mendapat bahan baku pembuatan ketiga produk aksesoris tersebut. Alhasil, Apple tidak memasang target keuntungan yang lebih tinggi.

(Baca: Dampak Perang Dagang, Produsen Korea dan Tiongkok Lirik Indonesia)

Analis Citigroup Global Markets Inc. Jim Suva pun terkejut dengan penurunan penjualan Apple. "Kami terkejut mengetahui besarnya dampak negatif dari menurunnya permintaan Tiongkok terhadap iPhone," kata dia. 

Padahal, banyak analis memperkirakan dampak negatif perang dagang antara AS dengan Tiongkok ini tidak akan signifikan terhadap Apple. Untuk itu, analis memperkirakan penjualan Apple mencapai US$ 91,5 miliar. Nyatanya, justru Apple merevisi turun estimasi penjualannya menjadi hanya US$ 84 miliar.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...