1,2 Juta Data Pengguna Bhinneka Dikabarkan Diretas

Cindy Mutia Annur
11 Mei 2020, 10:29
Ilustrasi, transaksi e-commerce. Setelah Bukalapak dan Tokopedia, e-commerce Bhinneka juga dilaporkan mengalami kasus peretasan data terhadap 1,2 juta penggunanya.
Arief Kamaludin | KATADATA
Ilustrasi, transaksi e-commerce. Setelah Bukalapak dan Tokopedia, e-commerce Bhinneka juga dilaporkan mengalami kasus peretasan data terhadap 1,2 juta penggunanya.

Sebelumnya, dilaporkan ada empat peretas yang menjual 13 juta catatan akun pengguna Bukalapak di dark web Raid Forums, sejak awal tahun ini. Namun, perusahaan menyatakan bahwa tidak ada data baru yang dibobol.

(Baca: Mengenal RaidForums, Forum Hacker Tempat Jual-Beli Data yang Bocor)

“Itu tidak benar, karena tautan yang beredar merupakan informasi dari kejadian tahun lalu,” kata Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono, Rabu (6/5).

Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Rachmat Kaimuddin menambahkan, setelah terjadi upaya peretasan perusahaan segera memperketat perlindungan data konsumen.

Sekadar informasi, pada Maret 2019 lalu peretas dengan nama samaran Gnosticplayers mengklaim telah mencuri jutaan akun dari sejumlah situs populer dunia. Dua di antara situs tersebut berasal dari Indonesia, yakni Bukalapak dan YouthManual.

Kemudian, awal Mei 2020 data 91 juta pengguna Tokopedia juga dikabarkan diretas dan dijual melelalui dark web seharga US$ 5.000 atau sekitar Rp 73,4 juta.

Isu tersebut pertama kali diungkap oleh akun media sosial Twitter bernama @underthebreach, Sabtu (2/5) lalu. Peretas disebut memiliki data 15 juta akun pengguna Tokopedia dalam bentuk mentah. Data ini termasuk nama, email, hingga kata sandi.

Dalam tangkapan layar yang dibagikan @underthebreach, terlihat bahwa peretas tengah mencari pihak lain yang mampu memecahkan algoritma dari data mentah tersebut.

Merespons kabar tersebut, Tokopedia segera menyelidiki dan memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Tokopedia pun menyatakan, seluruh metode pembayaran termasuk infromasi kartu debit, kredit, dan OVO di platform perusahaan terjaga keamanannnya.

(Baca: Ahli IT Ungkap Tiga Pola Peretasan Digital Selama Pandemi Covid-19)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...