Kaji Dugaan Monopoli, AS Paksa Facebook hingga TikTok Lapor soal Data

Desy Setyowati
15 Desember 2020, 11:26
Kaji Dugaan Monopoli, AS Paksa Facebook hingga TikTok Lapor soal Data
123RF.com
Ilustrasi Facebook

Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) atau FTC mewajibkan sembilan perusahaan teknologi untuk melaporkan tentang bagaimana mereka mengumpulkan dan menggunakan data pengguna. Ini sebagai bahan kajian terkait dugaan monopoli.

Perusahaan yang dimaksud yakni pemilik TikTok, ByteDance, Amazon, Discord, Facebook dan anak usahanya, WhatsApp, Reddit, Snap, Twitter, dan YouTube milik Google. Mereka diwajibkan menyerahkan laporan dalam 45 hari.

CNBC Internasional melaporkan, FTC akan mengkaji tentang bagaimana raksasa teknologi menentukan iklan yang tampil di platform. Selain itu, untuk mencari tahu apakah algoritme atau analisis data digunakan pada informasi pribadi.

“Bagaimana mereka mengukur promosi, dan meneliti keterlibatan pengguna,” demikian tertulis pada pengumuman FTC, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/12). Selain itu, bagaimana praktik data memengaruhi konsumen anak-anak dan remaja.

FTC menggunakan kewenangan berdasarkan Section 6 (b) dari FTC Act, yang memungkinkan untuk melanjutkan studi lebih luas dan terpisah dari penegakan hukum. Pada awal tahun, mereka menerbitkan riset terkait akuisisi yang dilakukan oleh raksasa teknologi.

Saat itu, Ketua FTC Joe Simons mengatakan bahwa studi sementara, perihal kewenangan yang tertuang dalam Section 6 (b), tidak terkait dengan tindakan penegakan hukum. Namun, “tinjauan merger bisa memberikan informasi untuk keperluan hukum,” katanya.

Sebelum mengeluarkan perintah kepada sembilan raksasa teknologi terkait penggunaan data pengguna, para komisaris melakukan pemungutan suara. Satu dari empat berbeda pendapat, yakni dari Partai Republik, Noah Joshua Phillips.

Dalam pernyataan resmi, Phillips menghargai tujuan dari perintah tersebut. Namun, ia menilai lebih baik fokus pada penyelidikan ketimbang memeriksa persoalan lain terkait bisnis raksasa teknologi AS.

“Luasnya penyelidikan, hubungan tangensial bagian-bagiannya, dan ketidaksamaan penerima yang digabungkan, justru tidak mungkin menghasilkan informasi yang dibutuhkan publik. Ini malah akan mengalihkan sumber daya FTC yang terbatas,” kata dia.

Meski begitu, tiga komisaris yang mendukung perintah yang mewajibkan sembilan raksasa teknologi melapor soal penggunaan data pengguna. “FTC ingin memahami bagaimana model bisnis memengaruhi apa yang didengar dan dilihat warga Amerika, dengan siapa mereka berbicara, dan informasi apa yang dibagikan. Kami ingin lebih memahami insentif keuangan dari media sosial dan layanan streaming video,” kata FTC.

Juru bicara Twitter pun memahami tujuan atas perintah tersebut. “Ini untuk memastikan komisi memiliki informasi yang diperlukan dalam memahami bagaimana Twitter mengoperasikan layanannya," kata dia dalam pernyataan resmi.

Hal senada disampaikan oleh juru bicara Discrod. “Tidak ada iklan di Discord. Kami tidak menghasilkan uang dari iklan, menjual data pengguna kepada pengiklan, atau membagikan informasi pribadi dengan orang lain. Sebaliknya, perusahaan memperoleh pendapatan langsung dari pengguna melalui layanan langganan berbayar Nitro,” katanya.

Sebelumnya, FTC juga mengajukan gugatan terhadap Facebook atas tuduhan secara tidak sah mempertahankan monopoli dalam layanan jejaring sosial pribadi. Ini diajukan bersamaan dengan keluhan terpisah dari 48 negara bagian dan teritori.

Mereka mengklaim, langkah Facebook mengakuisisi Instagram dan WhatsApp merugikan konsumen sebagian konsumen karena mengurangi kualitas layanan dan dari sisi privasi. Namun, Facebook menolak gugatan ini dan menyebutnya sebagai sejarah revisionis.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...