Kominfo: Lelang Ulang Frekuensi 2,3 GHz Bukan Terkait Adopsi 5G

Fahmi Ahmad Burhan
1 Februari 2021, 17:34
Kominfo: Lelang Ulang Frekuensi 2,3 GHz Bukan Terkait Adopsi 5G
ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee
Tanda 5G terpasang di World 5G Exhibition di Beijing, Tiongkok, Jumat (22/11/2019).

Berbeda dengan 4G, adopsi 5G tidak bisa dilakukan secara serentak. Oleh karena itu, Kominfo membuat berbagai program showcase untuk menerapkan 5G di beberapa wilayah seperti kawasan industri, kota mandiri, atau pusat pariwisata. 

"Harus yang ekosistemnya sudah tersedia. Jika belum, operator seluler tidak akan menjalankannya," katanya.

Meski begitu, anggota Komisi I DPR Sukamta meminta Kominfo transparan mengenai progres pengembangan5G. "Tidak pernah didiskusikan. Tiba-tiba lelang. Tiba-tiba batal," ujarnya.

Ia khawatir, pelaku usaha di Indonesia belum siap mengadopsi 5G, sehingga pasarnya dikuasai oleh asing. "Pasar 5G ini akan mematikan fixed line," katanya.

Sedangkan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menilai, Kominfo kurang transparan terkait pembatalan lelang frekuensi 2,3 GHz. "Jangan sampai menimbulkan kecurigaan. Apa iya panitia lelang ada yang salah? Seharusnya diungkapkan saja," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai, pembatalan itu dapat mengganggu iklaim investasi di sektor telekomunikasi. "Industri telekomunikasi itu heavy dan bersifat internasional. Sedikit banyak, (pembatalan) akan menimbulkan pertanyaan," kata dia kepada Katadata.co.id, akhir bulan lalu (26/1).

Ia menilai, Kominfo perlu memberikan penjelasan rinci terkait alasan pembatalan dan kapan lelang kembali dibuka. "Jika tidak terjawab rinci, ini akan memengaruhi masuknya investor ke dalam negeri. Apalagi, soal adopsi 5G yang diperkirakan menggaet banyak investasi besar," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...