Persaingan Bisnis Gim di Tiongkok Kian Ketat, Pengaruh ke Indonesia?

Fahmi Ahmad Burhan
8 April 2021, 13:23
Persaingan Bisnis Gim di Tiongkok Kian Ketat, Pengaruh ke Indonesia?
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Seorang pria memainkan game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Itu bertujuan diversifikasi usaha di luar periklanan. Perusahaan Tiongkok itu ingin mengambil bagian dari bisnis gim seluler, yang pasarnya mencapai US$ 86 miliar.

Sedangkan Moonton membuat gim pertarungan secara virtual atau multiplayer online battle arena (MOBA), Mobile Legends. Dua pesaing Mobile Legends yakni Honor of Kings dan League of Legends dari Tencent.

"Moonton merupakan mitra sempurna untuk membantu kami mengembangkan strategi gim di pasar internasional,” kata ByteDance dalam pernyataan dikutip dari CNBC Internasional, bulan lalu (23/3).

Bagaimana Pengaruhnya ke Indonesia?

Pengembang game online Tanah Air, Agate menilai ada empat persoalan yang harus dihadapi oleh perusahaan di sektor ini. Pertama, masyarakat lebih memilih game buatan luar negeri. “Pangsa pasar gim lokal hanya 0,4%,” kata CEO Agate Arief dalam acara Next Gen Summit 2021, Selasa (6/4).

Sedangkan pangsa pasar gim Tiongkok mencapai 68% di Nusantara. Game online asal Negeri Panda seperti PUBG, Game for Peace, Clash of Clans, dan lainnya.

Hal tersebut membuat investasi gim Tanah Air rendah. Dalam setahun hanya US$ 2 juta. Sedangkan di Vietnam bisa mencapai US$ 50 juta.

Masalah kedua, persaingan yang ketat. Dalam sebulan, ada 30 ribu gim baru yang rilis secara global. “Persaingan langsung dengan pemain global seperti Tencent dari Tiongkok," ujarnya.

Ketiga, tingginya ongkos iklan. Arief mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyasar pengguna baru rerata meningkat 20%-30% per tahun. “Biaya iklan semakin mahal,” kata dia.

Terakhir, tuntutan biaya produksi yang mahal. Sebab, ekspektasi pengguna terus meningkat dan mengharapkan kualitas gim yang bagus.

Di sisi lain, industri gim di Indonesia tumbuh 10-20% pada awal pandemi. Angka ini berdasarkan catatan Asosiasi Gim Indonesia (AGI).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...