Cetak Biru Produk Apple Dicuri, Peretas Minta Tebusan Rp 726 Miliar
Terkait kebocoran data dan peretasan, sebelumnya peneliti di perusahaan keamanan siber Red Canary menemukan 30 ribu perangkat Mac Apple disusupi oleh malware misterius. Perangkat lunak jahat ini dapat menghancurkan diri ketika sudah masuk ke gadget.
Belum diketahui fungsi dari mekanisme penghancuran diri tersebut. Namun, malware yang dikenal dengan nama ‘silver sparrow’ itu biasanya digunakan untuk operasi rahasia tingkat tinggi.
Pada September tahun lalu, perangkat Apple juga sempat disusupi malware. Peneliti keamanan siber macOS Patrick Wardle dan Peter Dantini menemukan adanya kode berbahaya berkedok aplikasi Adobe Flash yang lolos dari penyaringan.
Wardle mengatakan Apple telah menyetujui kode yang digunakan oleh aplikasi. Padahal, aplikasi itu membawa malware shlayer.
Firma keamanan siber Kaspersky mengatakan, malware ini merupakan ancaman paling umum yang dihadapi Apple. Shlayer masuk dengan cara mencegat enkripsi, mengganti situs web dan hasil pencarian dengan iklan.
Ketika lolos penyaringan sistem, malware shlayer menyusup ke perangkat milik Apple, termasuk pada versi beta dari macOS Big Sur. Setelah kejadian itu, Apple mencabut hasil penyaringan notaris dari aplikasi.