Mantan Bos Google Ungkap Dampak Buruk Dunia Virtual Metaverse

Fahmi Ahmad Burhan
3 November 2021, 10:36
dunia virtual, metaverse, google, facebook, apple, tiktok, samsung, alibaba, tencent, softbank
Netflix
Film Ready Player One

Pengembangan satu perangkat tersebut bisa menelan biaya antara US$ 2.000 - US$ 3.000 atau sekitar Rp 28 juta - Rp 42 juta.

4. YG Entertainment

YG Entertainment merupakan agensi Blackpink, Treasure, Big Bang, IKON, dan AKMU. Akhir pekan lalu, YG Entertainment bekerja sama dengan Kwangwoon University mengembangkan teknologi metahuman dan metaverse.

5. SM Entertainment

SM Entertainment menaungi EXO, NCT 127, NCT Dream, SHInee, Super Junior, Red Velvet, dan Aespa. Agensi ini bekerja sama dengan KAIST terkait riset metaverse pada Juni (23/6).

Melalui perjanjian itu, SM Entertainment dan KAIST berencana untuk:

  1. Bekerja sama teknis di bidang konten, kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), dan robot
  2. Melakukan proyek bersama terkait produksi digital avatar
  3. Penelitian akademik bersama untuk culture technology (CT)

6. Samsung

Produsen ponsel pintar (smartphone) ini juga berencana mengembangkan layanan metaverse atau dunia virtual. Anak usahanya, Samsung Asset Management meluncurkan Samsung Global Metaverse Fund pada akhir Juni.

Perusahaan baru menargetkan menarik 100 miliar won atau sekitar US$ 86,49 juta pada akhir tahun. Sekitar satu miliar hingga dua miliar won mengalir setiap hari.

Wakil Presiden Samsung Asset Management Choi Byung-geun mengatakan, minat pada metaverse telah tumbuh sejak pandemi corona. "Raksasa teknologi global seperti Facebook melihat arah bisnis mereka bergeser ke arah metaverse, industri ini menghasilkan uang," kata Choi.

7. SK Telecom

Operator seluler di Korea Selatan juga meluncurkan 'ifland' metaverse pada Juli. Para penghuni dapat menjadi tuan rumah dan menghadiri pertemuan dengan avatar animasi.

"Ketika tren sosial bergeser ke non-tatap muka karena era pandemi, permintaan (untuk layanan metaverse) melonjak," kata seorang pejabat SK Telecom kepada Reuters. "Ada ribuan kamar yang dibuat setiap hari dan puluhan ribu pengguna harian."

SK Telecom menjadi bagian dari 'Metaverse Alliance' yang diluncurkan oleh pemerintah Korea Selatan pada pertengahan Mei. Program ini mencakup lebih dari 200 perusahaan dan institusi.

8. ByteDance

Induk TikTok ini berencana mengembangkan teknologi metaverse. Perusahaan asal Cina itu pun mengakuisisi startup VR Pico Interactive.

South China Morning Post (SCMP) melaporkan, kesepakatan akuisisi ByteDance terhadap Pico Interactive senilai hampir 5 miliar yuan atau US$ 772 juta (Rp 11 triliun). Melalui akuisisi ini, Pico Interactive akan berfokus pada pasar konsumen Cina, sambil mempertahankan sebagian besar staf.

9. Alibaba

Di Cina, raksasa e-commerce ini mengajukan pendaftaran merek dagang beberapa aplikasi terkait metaverse. Menurut platform pelacakan pendaftaran bisnis Qichacha, ada yang didaftarkan yakni Ali Metaverse, Taobao Metaverse, dan DingDing Metaverse.

10. Tencent

Raksasa game asal Tiongkok ini juga mengajukan mendaftarkan hampir 100 merek dagang terkait metaverse, termasuk QQ Metaverse, QQ Music Metaverse dan Kings Metaverse.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...