Laba Tencent dan Alibaba Diramal Anjlok karena Ditekan Pemerintah Cina

Fahmi Ahmad Burhan
9 November 2021, 12:28
tencent, Alibaba, cina
Instagram/@alibaba.group
Ilustrasi, Alibaba

Tekanan dari pemerintah Cina terhadap Alibaba hingga Tencent berlangsung sejak November tahun lalu. Sejumlah pengetatan aturan diterapkan oleh regulator di Cina seperti masalah keamanan data hingga monopoli. 

South China Morning Post (SCMP) melaporkan, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) berencana memperpanjang tekanan kepada Alibaba hingga Tencent, setidaknya hingga akhir tahun.

"Kami akan mengambil langkah-langkah yang ditargetkan untuk mendorong lingkungan pasar yang adil dan teratur," kata Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi Xiao Yaqing dikutip dari SCMP, bulan lalu (16/10).

Xiao mengatakan, pemerintahan akan terus meminta pertanggungjawaban perusahaan teknologi, memperkuat pengawasan, dan bekerja dengan badan pemerintah lainnya untuk mengelola industri teknologi.

Dalam kampanyenya, MIIT menyoroti sejumlah praktik, seperti keamanan data perusahaan teknologi, layanan dipersonalisasi, dan persaingan usaha. 

Menurut Xiao, tekanan kepada perusahaan teknologi memberikan dampak yang baik. Sejak pengawasan berlaku tahun lalu, beberapa perusahaan teknologi raksasa di Cina mematuhi persyaratan sejumlah peraturan baru.

Di sisi lain, sejumlah perusahaan teknologi telah menerima denda akibat pengetatan aturan pemerintah Cina. Alibaba dan anak usaha Tencent, China Literature, dan Shenzhen Hive Box Technology misalnya menerima denda sebesar 1,5 juta yuan atau setara Rp 3,36 miliar pada akhir tahun lalu karena tidak melaporkan akuisisi.

Awal Maret 2021, Beijing kembali mendenda anak usaha Alibaba di bidang kebutuhan pokok atau groseri yakni Nice Tuan dan kepunyaan Tencent, Shixianghui. Perusahaan diketahui menerapkan skema pembelian berbasis komunitas yang dianggap bisa mengelabui konsumen agar membeli barang.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...