Laba Anjlok, Alibaba dan JD.Com Kini Didenda Rp 1 Miliar oleh Cina

Fahmi Ahmad Burhan
24 November 2021, 10:30
alibaba, cina, jd.com, e-commerce
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Logo Alibaba Group terlihat saat festival belanja global Singles' Day 11.11 Alibaba Group di kantor pusat perusahaan tersebut di Hangzhou, provinsi Zhejiang, Cina, Senin (11/11/2019).

Meski begitu, pendapatan Alibaba melebihi ekspektasi analis. Perusahaan milik Jack Ma ini mencatatkan peningkatan pendapatan 29% yoy menjadi 200,69 miliar yuan atau US$ 31,4 miliar.

JD.Com pun mencatatkan kerugian bersih 3,3 miliar yuan atau US4 507 juta pada kuartal III. Ini membaik dibandingkan tahun lalu 7,6 miliar yuan atau US$ 1,1 miliar.

“Ini terutama karena penurunan nilai investasi perusahaan e-niaga,” kata JD.Com dalam pernyataan tertulis, dikutip dari Tech In Asia, Sabtu (20/11).

Namun, JD.Com juga membukukan kenaikan pendapatan bersih 25,5% yoy menjadi 218,7 miliar yuan atau US$ 33,9 miliar.

"Pertumbuhan pendapatan JD.com itu mengalahkan ekspektasi rata-rata analis," demikian dikutip dari KrAsia. Banyak analis yang memperkirakan bahwa pendapatan JD.com mencapai US$ 33,54 miliar.

Beijing pun nampaknya akan terus menerapkan pengawasan ketat kepada Alibaba hingga Tencent. Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) berencana memperpanjang tekanan setidaknya hingga akhir tahun ini. 

"Kami akan mengambil langkah-langkah yang ditargetkan untuk mendorong lingkungan pasar yang adil dan teratur," kata Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi Xiao Yaqing dikutip dari South China Morning Post, pada Oktober (16/10).

Xiao mengatakan, pemerintahan akan terus meminta pertanggungjawaban perusahaan teknologi, memperkuat pengawasan, dan bekerja dengan badan pemerintah lainnya untuk mengelola industri teknologi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...