Cina Buat Aturan Algoritme, TikTok – Tencent Makin Tertekan

Fahmi Ahmad Burhan
5 Januari 2022, 10:40
cina, alibaba, tencent, tiktok, raksasa teknologi
ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Presiden Cina Xi Jinping tiba pada upacara penyerahan medali untuk pejabat tinggi nasional dan asing pada kesempatan peringatan 70 tahun berdirinya Republik Rakyat China di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Minggu (29/9/2019).

Meski begitu, pengacara di firma hukum Beijing Yingke Ding Mengdan mengatakan, algoritme yang memanfaatkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan mahadata (big data) sebenarnya membantu dalam membentuk tren dan diskusi online di Cina.

Algoritme juga membantu dalam mendorong perkembangan ekonomi dan penggunaan internet yang lebih luas di seluruh Cina.

"Perusahaan teknologi yang menggunakan mekanisme rekomendasi yang dipersonalisasi, seperti yang mengoperasikan pengiriman makanan, distribusi konten yang disesuaikan, dan e-commerce, akan mengalami dampak paling besar dari peraturan baru ini,” kata Mengdan.

Sedangkan pengacara di Kinding Law Firm Wang Qiongfei mengatakan, aturan baru itu akan memberikan tekanan pada tindakan monopoli dan persaingan tidak sehat di industri teknologi.

"Pengetatan peraturan algoritme berarti hilangnya area abu-abu dan peningkatan biaya operasi. Beberapa perusahaan internet kecil dan menengah mungkin menghadapi kesulitan dalam hal pengembangan, faktor yang memengaruhi kelangsungan hidup mereka," katanya.

Sebelumnya, pemerintah Cina memang gencar menekan Alibaba hingga Tencent menggunakan serangkaian aturan. Jika ditinjau sejak akhir 2020, setidaknya ada delapan aturan baru yang menyasar raksasa teknologi, di antaranya:

  1. Aturan anti-monopoli yang baru
  2. Aturan terkait kredit mikro berbasis digital
  3. Membatasi anak bermain gim online
  4. Memperketat aturan konten di game online hingga video on-demand (VoD). Salah satunya melarang konten yang menampilkan pria bernampilan feminin.
  5. Melarang fan ‘mengejar bintang’ secara tidak rasional di media sosial
  6. UU Keamanan data yang baru
  7. Redistribusi kekayaan
  8. Algoritme

Sejumlah perusahaan teknologi pun menerima denda akibat aturan ketat. CEO Kantor CIO Global Gary Dugan menduga, serangan regulasi dari pemerintah ini menekan perusahaan teknologi seperti Alibaba dan Tencent dalam jangka waktu lama.

Tidak hanya itu, akan ada penambahan lebih banyak sektor yang menjadi sasaran tekanan Beijing. "Ini kan menjadi waktu yang lama bagi investor untuk khawatir tentang perubahan yang tertunda," kata CEO Kantor CIO Global Gary Dugan, akhir tahun lalu (13/8/2021).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...