Shanghai Cina Bangun Dunia Virtual Metaverse dalam Lima Tahun

Fahmi Ahmad Burhan
6 Januari 2022, 09:17
cina, shanghai, metaverse, teknologi, dunia virtual, blockchain
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/hp/cf
Warga memakai masker pelindung melakukan sembahyang dupa di Kuil Budha Jing'an di Shanghai saat dibuka kembali menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Cina, Sabtu (18/7/2020).

Pada November 2021, Presiden Tencent Martin Lau mengatakan bahwa dia mengharapkan pemerintah Tiongkok mendukung pengembangan teknologi ini. Caranya, membuat peraturan khusus untuk pasar.

Perusahaan yang dijuluki Google Cina, Baidu juga mengembangkan aplikasi metaverse bernama XiRang. Ini memungkinkan seseorang berkeliling kota secara virtual melalui aplikasi.

Metaverse merupakan generasi berikutnya dari internet. Ini adalah dunia virtual di mana manusia berinteraksi melalui avatar tiga dimensi. 

Analis Goldman Sachs Eric Sheridan mengatakan, metaverse saat ini memang masih diakses melalui ponsel pintar (smartphone). Akan tetapi, beberapa raksasa teknologi diprediksi gencar mengembangkan perangkat Virtual Reality (VR) canggih atau headset AR alias Augmented Reality tahun ini.

"Big tech sekarang melihat ke arah AR sebagai pergeseran platform komputasi berikutnya," kata Sheridan dikutip dari CNBC Internasional, akhir pekan lalu (1/1). 

Sedangkan pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan, transformasi bisa terjadi dalam dua atau tiga tahun. Ia memprediksi, pertemuan kantor di dunia virtual menjadi tren pada 2023 atau 2024.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...