Ahli IT: Data Bocor Bank Indonesia Berasal dari Lebih 200 Komputer
“Hal ini akan menjadi sasaran empuk eksploitasi data kependudukan,” ujar dia.
Pada cabang lain ditemukan file peta pemasangan titik CCTV secara detail di setiap lantai pada gedung cabang Bank Indonesia. Dengan begitu, komplotan hacker Rusia itu dapat diketahui area mana saja yang diawasi CCTV dan yang tidak.
“Jadi kalau dikatakan bahwa informasi ini tidak bersifat kritikal, mungkin hal ini perlu dikaji ulang,” kata Alfons.
Katadata.co.id mengonfirmasi data tersebut kepada Juru Bicara BSSN Anton Setiawan dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
Sebelumnya, Anton menjelaskan bahwa penjahat siber menyerang personal computer (PC) di kantor cabang BI di Bengkulu menggunakan ransomware Conti. “Karakteristik ransomware ini mengunci sistem, dan mengambil data,” ujar dia kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu (20/1).
Setelah diperiksa dan ditelusuri, ada 16 komputer yang disusupi oleh ransomware Conti.
Namun ia menegaskan bahwa tidak ada data sensitif terkait sistem kritikal BI yang terkena dampak ransomware Conti. Ia juga menyatakan tidak ada permintaan tebusan atau uang dari pelaku serangan siber.
Sedangkan BI memastikan bahwa serangan siber berupa peretasan melalui ransomware tidak mengganggu layanan umum yang sediakan. Selain itu, mulai mendeteksi adanya serangan pada bulan lalu.
Erwin memastikan bank sentral sudah melakukan pemulihan, audit, serta mitigasi agar serangan serupa tidak terulang.
"Ransomware memang terjadi, kami sudah melakukan antisipasi dan melakukan penanganan, audit dan sebagainya dan memastikan tidak ada gangguan apapun dari layanan yang diberikan BI," kata Erwin kepada wartawan, Kamis (20/1).