Kominfo Targetkan Jaringan 5G Sudah Merata di Indonesia Pada 2025

Fahmi Ahmad Burhan
8 Februari 2022, 11:27
5G, teknologi 5G, kominfo
ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/aww.
Sejumlah warga berkumpul di satu tempat untuk bisa berkomunikasi menggunakan telepon genggam di Pulau Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/10/2021). Meskipun layanan komunikasi seluler jaringan 4G telah tersedia, masyarakat mengeluhkan kualitas komunikasi yang tidak memadai

 Ahli teknologi informasi (IT) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Rahardjo juga mengatakan, ketersediaan spektrum menjadi tantangan bagi operator seluler dalam menggelar jaringan 5G.

Oleh karena itu, selain upaya refarming dari pemerintah, operator seluler juga harus membuat perencanaan kapasitas (capacity planning).  

"Ketersediaan spektrum hingga fiber optik harus direncanakan dengan matang," ujarnya dalam webinar Katadata dan DELL Technologies bertajuk ‘Menyambut 5G, Apa yang Perlu Dipersiapkan?’ tahun lalu. 

Kemudian, kementerian gencar mengembangkan ekosistem 5G di Indonesia. Tahun lalu kementerian telah menetapkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) jaringan internet 5G sebesar 35%.

 Melalui aturan itu, semua penyedia layanan 5G wajib mempunyai komponen dalam negeri sebesar 35%. Tujuannya, agar industri dalam negeri ambil bagian.

Kementerian juga meminta produsen gadget seperti Samsung dan Xiaomi memperbanyak produksi ponsel 5G di Indonesia.

Ini agar layanan internet generasi kelima semakin cepat dirasakan oleh masyarakat. 

Untuk mengatasi kesenjangan digital akibat 5G, Kominfo mengantisipasinya melalui pengembangan satelit SATRIA-1.

Kominfo baru memulai tahap konstruksi SATRIA-1 dan menargetkan satelit itu meluncur pada 2023. 

Kementerian membangun SATRIA-1 dengan kapasitas 150 GB per detik. Satelit ini akan menyediakan internet di 150 ribu titik layanan publik, yang saat ini belum terakses internet memadai.

 Sebelumnya, berdasarkan riset perusahaan telekomunikasi global Ericsson, jumlah pengguna teknologi internet di Indonesia terus bertambah. 

Pada survei tahun lalu, terdapat 19% responden di Indonesia menggunakan ponsel pintar (smartphone) berbasis 5G. Namun, Ericsson tidak merinci jumlahnya. 

“Jumlah pengguna internet 5G di Indonesia akan bertambah lima juta dalam dua tahun ke depan,” kata Head of ConsumerLab Ericsson Research Jasmeet Singh Sethi tahun lalu (24/6/2021).

 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...