Riset Ungkap 4 Tren di Metaverse Indonesia

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juni 2022, 18:29
Mahasiswi program studi S1 Keperawatan Husnia Susi Hartati mempraktikkan proses pendampingan persalinan memanfaatkan teknologi "virtual reality" (VR) di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jawa Timur, Jumat (5/2/2021).
ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.
Mahasiswi program studi S1 Keperawatan Husnia Susi Hartati mempraktikkan proses pendampingan persalinan memanfaatkan teknologi "virtual reality" (VR) di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jawa Timur, Jumat (5/2/2021).

Tren ini juga akan dapat digunakan oleh kalangan perbankan dalam melakukan autentikasi nasabahnya di metaverse. 

Tren tersebut didukung oleh hasil riset Accenture yang menunjukkan bahwa 92% responden berkomitmen untuk melakukan validasi sumber data menggunakan otentik AI.

Tren terakhir, "computing the impossible". Melalui tren ini, metaverse akan merangsang kemunculan mesin-mesin baru di industri. Metaverse akan mendorong organisasi di semua lini industri untuk memperluas cakupan pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan komputer.

Tren ini didukung oleh hasil riset yang menunjukkan 88% responden mengatakan bahwa kesuksesan jangka panjang akan bergantung pada pemanfaatan komputasi generasi berikutnya.

Metaverse sendiri merupakan versi teranyar dari virtual reality (VR) tanpa komputer. Pengguna teknologi dapat memasuki dunia virtual menggunakan perangkat berupa headset atau kacamata berbasis augmented reality (AR) maupun VR.

Metaverse diramal akan menjadi teknologi masa depan. Pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan bahwa pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse akan menjadi tren pada 2023 – 2024. Menurutnya, pandemi Covid-19 mendorong banyak orang beralih ke digital, termasuk merevolusi tempat kerja.

Raksasa teknologi asal Cina, Baidu, juga memperkirakan bahwa adopsi metaverse butuh waktu enam tahun agar dapat hadir sepenuhnya secara global. Adapun Presiden HTC China, Alvin Graylin, mengatakan metaverse secara penuh akan hadir dalam lima sampai 10 tahun mendatang. 

Menurut hasil survei Microsoft yang berjudul “Work Trend Index 2022”, sebanyak 52% pekerja siap untuk menggunakan ruang digital di metaverse untuk pertemuan atau kegiatan tim kerja pada tahun depan. Para generasi Z dan milenial menjadi generasi yang paling sering membayangkan dapat bekerja melalui metaverse. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...