Ada 2,3 Juta Penipuan Online di RI, Incar Sektor Kripto dan Film

Fahmi Ahmad Burhan
14 Juni 2022, 16:16
penipuan online, phising, kripto
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Entitas keuangan paling banyak disasar yakni perbankan (4,38%). Kemudian, sistem pembayaran (34,85%) dan toko online (15,66%).

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong mengatakan, maraknya phishing di sektor keuangan terjadi karena peningkatan adopsi dalam transaksi digital. "Kami juga melihat munculnya superapp di kawasan ini,” katanya.

Superapp ini aplikasi seluler yang menggabungkan semua fungsi moneter populer termasuk e-banking, dompet digital, belanja online, asuransi, pemesanan perjalanan, bahkan investasi," tambah dia.

Pengguna menempatkan data dan uang digital dalam satu tempat yang sama. Ini memicu efek bola salju setelahnya. "Membuat dampak serangan phishing yang membengkak pada tingkat yang tidak terduga,” katanya.

Kaspersky mengingatkan masyarakat tidak menanggapi permintaan dan membalas pesan SMS yang dicurigai phishing. Selain itu, menghindari tautan atau informasi kontak apa pun dalam email dan pesan.

Masyarakat lebih baik langsung mengakses ke saluran kontak jika memungkinkan. Selanjutnya, pemberitahuan mendesak dapat diverifikasi langsung di akun online atau melalui saluran bantuan telepon resmi.

Masyarakat juga bisa memerhatikan berbagai bentuk kesalahan ketik dan karakter aneh dalam teks pesan. Selain itu, bisa memasang aplikasi anti-malware.

Kaspersky juga mengingatkan agar perusahaan memberikan pelatihan kebersihan keamanan siber dasar kepada staf. Kemudian, melakukan simulasi serangan phishing untuk memastikan bahwa mereka mengetahui cara membedakan email phishing.

Lalu, menggunakan solusi perlindungan untuk titik akhir dan server email dengan kemampuan anti-phishing. Selain itu, memastikan sistem keamanan siber vendor pihak ketiga diperbarui.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...