Google Maps Rilis 3 Fitur Baru, Salah Satunya Hitung Potensi PLTS Atap
Alat tersebut menunjukkan indeks kualitas udara (AQI), polutan yang dominan, riwayat kualitas udara per jam di suatu daerah dan bahkan rincian polutan utama di suatu daerah.
Menurut Google, dengan adanya alat canggih tersebut dapat memberikan informasi sehingga membantu pengguna mengambil keputusan terkait kesehatan mereka. Mulai dari menentukan kapan waktu yang aman untuk menghabiskan waktu di luar ruangan, hingga merencanakan rute perjalanan dengan kualitas udara terbaik.
Selain itu, perusahaan Google juga meluncurkan alat canggih ketiga yaitu, Pollen API, yang menawarkan informasi mengenai jumlah serbuk sari dari sumber serbuk sari terbaik.
Alat tersebut mengandalkan tutupan lahan, data klimatologi, produksi serbuk sari tahunan untuk tanaman yang berbeda, dan data lainnya untuk menentukan tingkat dan risiko serbuk sari.
Fitur ini dapat membantu sekitar 400 juta orang di seluruh dunia yang menderita alergi serbuk sari. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 67 juta orang dewasa di Amerika Serikat memiliki alergi musiman terhadap serbuk sari.
Menurut Google, alat baru tersebut dapat membantu pengembang dan bisnis merencanakan solusi yang berkelanjutan dan membantu pengguna mengurangi dampak lingkungan.
"Ke depannya, kami bercita-cita untuk mendorong kemajuan jangka pendek dan terobosan jangka panjang. Tidak ada perusahaan, tidak peduli seberapa ambisius yang dapat menyelesaikan tantangan sebesar perubahan iklim sendirian," tulis manajer produk untuk Google Maps Platform, Saleem Van Groenou.
Saleem mengatakan, salah satu hal yang paling kuat yang dapat dilakukan oleh pihaknya adalah membangun teknologi yang memungkinkan untuk mengembangkan Google, memberikan manfaat kepada pelanggan, dan individu di seluruh dunia untuk mengambil tindakan yang berarti.