Teknologi Digital Berkontribusi terhadap Pertumbuhan Industri Hiburan

Image title
1 Februari 2019, 10:13
Guns N' Roses
Twitter/@gunsnroses
Guns N' Roses saat menggelar konser di Meksiko, 4 November 2018.

Industri hiburan sepanjang tahun lalu terus menggeliat. Terdorong oleh peningkatan teknologi digital dan penetrasi internet, sejumlah produk ekonomi kreatif seperti film, konser musik, pesta olah raga, MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) dan atraksi hiburan terus meningkat, tercermin dari melonjaknya angka penjualan tiket. 

"Inovasi teknologi berkembang cepat memberi kemudahan masyarakat dalam menjelajah event baru. Ini juga terlihat dengan melonjaknya penjualan tiket di LOKET meningkat pesat lebih dari 10 juta secara keseluruhan," kata Vice President VP Business Development LOKET Indonesia, Anvid Erdian di Jakarta, Kamis (1/2).

Dari angka tersebut, konser dan festival musik tercatat mengalami peningkatan 500%, MICE 200%, olahraga 225%, dan atraksi hiburan 250%.

(Baca: Bekraf Siapkan Dana Abadi untuk Jangkau Semua Sektor Ekonomi Kreatif)

Menurutnya,   inovasi teknologi di industri kreatif terus digemari lebih personal oleh masyarakat. Fenomena ini dimanfaatkan LOKET sebagai peluang mengembangkan layanan ticketing dari ponsel pintar.

“Kami melihat di tahun 2018 dari inventori kami bahwa untuk penyelenggaraan event yang terdaftar di LOKET sudah mencapai angka 5 ribu. Diikuti sekitar lebih dari 350 film. Rata-ratanya dalam 1 minggu, kurang lebih hampir 100 event dan 7 film," katanya.

Selain itu, berdasarkan  pengamatan perusahaan, terdapat tujuh pandangan perusahaan terkait peranan teknologi dalam eksplorasi tren industri hiburan. 

Pertama, teknologi mengubah pola pikir masyarakat khususnya milenial untuk menemukan event yang sesuai. Generasi milenial kapan saja dapat browsing atau langsung menanyakan kepada orang sekitar mereka.

Kedua, konsep penjualan O2O (Online to Offline)  yang sebelumnya dikenal pada perusahaan e-commmerce, juga mulai diterapkan di industri hiburan sehingga masyarakat tak perlu antre panjang untuk membeli tiket.  

(Baca: Tiga Sektor Ekonomi Kreatif Ini Akan Tumbuh Terpesat Sepanjang 2019)

Ketiga, data analitik yang berperan untuk  memperoleh gambaran terkait waktu terbaik untuk menjual tiket, kota dengan penjualan tiket terbanyak, dan sistem pembayaran yang didominasi. Melalui data analitik, para pemain industri lebih efisien untuk menarik pasar.

Keempat, sistem pembelian tiket online dan pembayaran cashless semakin popular untuk mempemudah dan mempercepat transaksi. Untuk strategi ini, ada 63 juta generasi milenial dari range usia 20-35 tahun sebagai konsumen terbanyak industri hiburan.

Halaman:
Reporter: Rizka Gusti Anggraini
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...