Tambal Defisit Neraca, Pemerintah Akan Buka Impor Gula Mentah

Michael Reily
29 Maret 2018, 17:42
Gula
ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Para pekerja menata gula hasil penyerapan di Gudang Bulog Divre Jatim, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 April 2017.

Pemerintah sepakat akan mengimpor gula mentah (raw sugar)  untuk menambal defisit neraca gula nasional. Impor  itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Mei tahun depan. 

Deputi Bidang Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan  produksi gula tahun ini diperkirakan hanya bisa mencapai 2,2 juta ton lantaran pabrik gula tak berproduksi hingga Mei 2018 karena ada  musim panen.

Sementara itu,  konsumsi gula domestik  sepanjang 2018 diperkirakan sebesar 2,9 juta ton dan 1,1 juta ton pada Januari -Mei 2019. Musdhalifah mengatakan,  impor menjadi pertimbangan  karena stok gula di Perum Bulog  saat ini hanya sekitar 200 ribu ton, sedangkan stok gula petani masih sebanyak 600 ribu ton.

“Kesepakatannya ada saat  Rakortas (Rapat Koodinasi Terbatas), ada kebutuhan konsumen sekitar 1,1 juta ton,” kata Musdhalifah di Menara 165 Jakarta, Kamis (30/3).

(Baca : Pemerintah Buka Impor 1,8 Juta Ton Gula Mentah)

Adapun yang terkait  penugasan, mekanisme impor, waktu dan penetapan importir nanti akan diserahkan kepada Kementerian Perdagangan, dengan memperhatikan  Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 10 Tahun 2017 tentang Fasilitas Memperoleh Bahan Baku Dalam Rangka Pembangunan Industri Gula.

Meski begitu, ia juga meminta agar kemendag  lebih dahulu mengutamakan  pasokan gula dari petani lokal.  “Impor boleh, tapi persyaratannya adalah kita harus yakin gula Bulog dan gula petani terjual semua,” ujarnya.

Senada dengan Musdhalifah, Asosiasi Pengusaha Gula Indonesia (APGI) juga menyatakan stok gula nasional  sudah mulai menipis. Sehingga, konsumsi gula hingga Mei 2018  bakal dipenuhi dari sisa stok dan produksi tahun tahun lalu  yang berakhir pada November dan Desember.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...