PBB Desak Lembaga Keuangan Setop Danai Proyek Bahan Bakar Fosil

Sorta Tobing
13 Oktober 2020, 12:55
emisi karbon, pbb, bank dunia, bahan bakar fosil
ANTARA FOTO/REUTERS/Saiyna Bashir
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak lembaga keuangan pembangunan untuk berhenti mendukung proyek berbahan bakar fosil.

Para pegiat perubahan iklim menyambut baik langkah tersebut. Hal ini mengirimkan pesan yang jelas kepada perbankan komersial dan sektor asuransi bahwa keuangan publik tidak lagi tersedia untuk lembaga-lembaga yang mendukung proyek batu bara.

Polusi Udara di China, Tiongkok
Ilustrasi. Polusi udara yang buruk di Tiongkok ( ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer)

Tentang Kesepakatan Paris

Melansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kesepakatan Paris pada 2015 merupakan peristiwa bersejarah. Sebanyak 195 negara sepakat menghentikan suhu pemanasan bumi tidak lebih dari dua derajat Celcius.

Langkah tersebut merupakan kesepakatan mengikat pertama sejak Protokol Kyoto pada 1997. Harapannya, dampak buruk dari perubahan iklim akibat emisi karbon dapat berkurang.

Tiongkok merupakan negara penyumbang emisi karbon dioksida (CO2) terbesar di dunia pada 2017. Data Statista menunjukkan sumbangan emisinya mencapai 28,21% dari total emisi dunia. Tumbuhnya perekonomian yang diikuti meningkatnya jumlah pabrik dan kendaraan bermotor membuat polusi udara di Tiongkok sangat tinggi.  

Di tempat kedua, negara penyumbang polusi karbon dioksida terbesar di dunia adalah Amerika Serikat, yakni sebesar 15,99%, kemudian diikuti  India di urutan ketiga dengan sumbangan polusi CO2 sebesar 6,24 persen. Dari beberapa penelitian menunjukkan pemanasan global merupakan akibat meningkatnya produksi karbondioksida di muka bumi.

Polusi karbon dioksida telah dimulai sejak pertengahan abad ke-18 ketika dimulainya Revolusi Industri Di eropa. Pada 1751 jumlah CO2 di dunia diperkirakan sekitar 11 juta metrik ton. Kemudian pada 1960 telah meningkat lebih dari seribu kali lipat. Departemen Energi Amerika Serikat (EIA) memperkirakan emisi karbon dioksida pada 2040 akan meningkat 46 persen dibandingkan dengan saat ini.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan hutan tropis terbesar di dunia berkomitmen mengurangi emisi karbon hingga 29% dengan upaya sendiri. Lalu, sebesar 41% melalui kerja sama internasional. Komitmen pertama implementasi tersebut dimulai pada 2020 dan secara regular akan dilakukan pembaharuan setiap lima tahun sekali.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...