Apple Jadi Perusahaan dengan Pendapatan Hijau Terbesar di Dunia

Intan Nirmala Sari
5 Maret 2023, 08:49
Logo Apple Inc terlihat di pintu masuk toko Apple di 5th Avenue di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Rabu (16/10/2019).
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar
Logo Apple Inc terlihat di pintu masuk toko Apple di 5th Avenue di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Rabu (16/10/2019).

Kiprah Serius Apple

Apple telah membuat langkah dalam beberapa tahun terakhir dalam menggunakan bahan daur ulang dan mineral tanah jarang.

"Seiring waktu, mereka benar-benar pergi ke kota dengan seluruh rantai pasokan mereka," kata Heaps.

Dia juga menjelaskan bahwa Apple mendapatkan aluminium nol-karbon atau hampir nol-karbon dan membuat iPhone. "Kami telah melihat sekitar 300 label ramah lingkungan, sertifikasi, dan Apple sekarang membuat potongan produk yang cukup besar, sehingga mereka memenuhi syarat untuk standar yang tinggi," ujar Heaps.

Pendapatan berkelanjutan Apple utamanya berasal dari penjualan iPhone, iPad, dan Mac. Semua produk tersebut tercatat telah mendapatkan sertifikasi EPEAT Gold. Adapun kriteria untuk ekolabel global Electronic Product Environmental Assessment Tool (EPEAT) mempertimbangkan bahan produk perangkat keras, emisi gas rumah kaca rantai pasokan, umur panjang produk, konservasi energi, dan manajemen akhir masa pakai, di antara faktor-faktor lainnya.

Sementara itu, Apple menawarkan delapan perangkat dengan lebih dari 20% bahan daur ulang, menurut laporan keberlanjutan tahun 2022. MacBook Air 2020, dengan chip M1 memiliki jumlah bahan daur ulang tertinggi di mana sekitar 44% bagian laptop didaur ulang, termasuk penutup aluminium 100% daur ulang.

Mulai 2021, Apple mulai menggunakan emas dan tungsten daur ulang di semua iPhone-nya. Apple mengirimkan sekitar 225 juta iPhone pada 2022. Pada saat yang sama, Apple jauh dari sempurna dalam hal menjual produk yang berasal dari sumber berkelanjutan dalam skala besar.

Raksasa teknologi itu mendapat tekanan dari konsumen dan pemerintah, yang berpendapat bahwa perusahaan membuatnya terlalu sulit untuk memperbaiki perangkatnya. Hal tersebut justru menyebabkan siklus hidup perangkat elektronik menjadi lebih pendek.

Di sisi lain, meskipun Apple meluncurkan Self Service Repair, sebuah platform yang memungkinkan pelanggan memesan suku cadang dan menelusuri instruksi untuk memperbaiki perangkat, perusahaan telah menentang undang-undang hak negara bagian untuk memperbaiki, termasuk undang-undang yang disahkan di New York pada 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...