Joe Biden Kemungkinan Tidak Hadir dalam KTT Perubahan Iklim PBB COP28

Nadya Zahira
1 November 2023, 11:48
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.
ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.

Ketika ditanya apakah dia akan menghadiri COP28, juru bicara Harris mengatakan "kami tidak memiliki rencana perjalanan untuk diumumkan."

Yunani Bangun PLT Angin Lepas Pantai Pertama

Sejumlah negara mulai melipatgandakan pembangunan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk memerangi pemanasan global. Salah satunya Yunani yang membangun pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai pertamanya.

Negara mediterania tersebut telah berhasil menghasilkan listrim untuk memenuhi 50% kebutuhannya dari sumber energi terbarukan seperti angin, tenaga surya, dan darat pada tahun lalu.

Sementara sisa kebutuhan listriknya masih dihasilkan dari gas alam, batu bara, dan minyak yang mengeluarkan gas rumah kaca. Yunani menargetkan untuk membangun kapasitas terpasang setidaknya 2 Gigawatt (GW) dari angin lepas pantai pada tahun 2030. Jumlah tersebut sekitar 10 persen dari total kapasitas darat.

Hellenic Wind Energy Association (ELETAEN) mengatakan bahwa Yunani akan membutuhkan investasi sebesar 6 miliar euro atau setara dengan US$ 6,34 miliar untuk mencapai target 2 gigawatt tersebut. 

Sementara itu, Hellenic Hydrocarbon and Energy Resources Management Company (Herema) suatu lembaga yang bertanggung jawab dalam membangun proyek energi bersih menyebutkan, rancangan rencana tersebut mencakup 25 area pengembangan yang memenuhi syarat di Laut Aegea, Laut Ionia, dan Laut Tengah yang akan tersedia dalam dua periode waktu. 

“Beberapa di antaranya, antara tahun 2025 dan paling lambat tahun 2032,“ kata Herema, dikutip dari Reuters, Rabu (1/11). 

HEREMA juga menyebut, zona-zona tersebut mencakup area seluas 1.047 mil persegi atau setara 2.711 km persegi, dengan perkiraan kapasitas minimum sebesar 12,4 GW. Sebagian besar zona cocok untuk teknologi terapung. 

"Pengembangan proyek-proyek ini merupakan prioritas nasional tidak hanya karena akan berkontribusi secara nyata pada kemandirian energi kita, tetapi juga karena memungkinkan kita untuk mengekspor energi hijau di masa depan," ujar Menteri Energi dan Lingkungan Hidup Yunani, Theodore Skylakakis.

Para pemerhati lingkungan mengatakan,  pembangkit listrik tersebut dapat membahayakan keanekaragaman hayati, terutama ketika sedang dibangun atau dibongkar. Mereka mengatakan, pembangkit listrik tenaga angin tidak boleh dibangun di daerah ekologi yang penting.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...