RSPO Sebut Wilayah Disertifikasi di Indonesia Naik 6%
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), sebuah organisasi global untuk minyak kelapa sawit berkelanjutan, menyebutkan bahwa wilayah yang disertifikasi RSPO di Indonesia diprediksi naik sebesar 6% sepanjang Januari-September 2023.
“Pada tahun 2022 untuk wilayah yang disertifikasi RSPO Indonesia itu tumbuh sebesar 4%, dan diprediksi bisa naik sebanyak 6% dari Januari 2023 hingga September 2023,” ujar CEO RSPO Joseph D’Cruz dalam konferensi pers di sela acara RT RSPO 2023, di Jakarta, Selasa (21/11).
Joseph mengatakan, pertumbuhan tersebut merepresentasikan lebih dari 2,5 juta hektare. Area perkebunan tersebut termasuk milik perusahaan dan perkebunan milik petani mandiri yang telah tersertifikasi.
Dia menyebutkan, produk minyak kelapa sawit yang telah bersertifikasi berkelanjutan (Certified Sustainable Palm Oil/CSPO) juga naik secara signifikan. Tercatat, produksi CSPO sebesar 8,4 juta ton pada 2021 . Angka tersebut naik sebesar 2,9% yakni menjadi 8,64 juta ton pada 2022.
“Jadi peningkatan produksi memang ini penting, bukan saja dari segi ekonomi tetapi juga menunjukkan betapa sawit merupakan sektor penting dan sentral bagi ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Menurut Joseph, adanya perkembangan tersebut menjadi suatu tanda kesiapan Indonesia untuk mengadopsi minyak sawit berkelanjutan, “RSPO sangat siap untuk menjadi mitra dalam mendorong perubahan ini,” kata dia.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa juga terdapat peningkatan keanggotaan RSPO Indonesia hingga 19% yang sebagian besar berasal dari NGO lingkungan, produsen barang-barang konsumsi, serta petani kecil atau petani swadaya.