COP28 Catat Rekor Jumlah Delegasi Bahan Bakar Fosil di KTT Iklim

Hari Widowati
5 Desember 2023, 13:49
Ilustrasi COP28.
COP28 UAE/pool
Suasana di sela-sela KTT Iklim PBB yang berlangsung di Expo City, Dubai, Uni Emirat Arab.

Menurutnya, pembicaraan ini dikabarkan akan menghasilkan kemajuan dalam penghentian penggunaan bahan bakar fosil sehingga perwakilan industri bahan bakar fosil ada di sini untuk memengaruhi hasil tersebut.

Para pegiat kampanye memeriksa daftar peserta yang terdaftar di setiap COP dan menganalisis afiliasi yang diungkapkan sendiri oleh para peserta. Mereka kemudian memverifikasi bahwa setiap tautan telah disponsori atau dibayar oleh entitas yang terkait dengan bahan bakar fosil, seperti perusahaan atau produsen minyak nasional. Mereka mengatakan bahwa mereka mengambil pendekatan konservatif dan menerapkan "metodologi yang ketat".

Pembahasan Mengenai Bahan Bakar Fosil 

Masa depan bahan bakar fosil menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan ini, dengan Presiden COP28 Sultan Al-Jaber yang berusaha mendapatkan kesepakatan yang dapat merujuk pada penghapusan atau pengurangan sumber energi ini secara bertahap. Penunjukannya menjadi kontroversial karena ia juga merupakan CEO ADNOC, perusahaan minyak milik pemerintah UEA.

Al-Jaber harus membela diri setelah membuat pernyataan yang tampaknya meragukan ilmu pengetahuan di balik gagasan untuk mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil.  

Ia mengadakan konferensi pers sebagai tanggapan atas laporan media mengenai pandangannya tentang sains dan penghapusan bahan bakar fosil, pada Senin (4/12). Dengan didampingi oleh Ketua IPCC Jim Skea, ia menghindari pembicaraan mengenai teks GST yang telah diantisipasi dan malah menekankan bahwa pekerjaan Kepresidenan 'berfokus dan berpusat' pada ilmu pengetahuan.

Para pegiat kampanye yang menyusun angka-angka baru ini mengatakan bahwa hubungan dengan industri minyak, batu bara dan gas di COP28 jauh melampaui kepresidenan.

"Banyaknya pelobi bahan bakar fosil dalam pembicaraan iklim yang dapat menentukan masa depan kita tidak dapat dibenarkan," ujar Joseph Sikulu, Direktur Pelaksana Pasifik, 350.org.

Menurutnya, kehadiran para delegasi dari perusahaan bahan bakar fosil di COP merusak integritas proses secara keseluruhan. "Kami datang ke sini untuk memperjuangkan kelangsungan hidup kami dan kesempatan apa yang kami miliki jika suara kami dibungkam oleh pengaruh para pencemar besar? Proses ini harus diakhiri, kami tidak akan membiarkan minyak dan gas mempengaruhi masa depan Pasifik sebesar ini," tuturnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...