Filipina Raih Komitmen Pendanaan Iklim dari Kanada
Shinta mengatakan, bantuan pendanaan yang digelontorkan tersebut terbagi menjadi tiga sektor, yaitu:
1. Pembiayaan energi terbarukan sebesar US$ 5 miliar
2. Sektor pangan US$ 3,1 miliar
3. Sektor kesehatan US$ 2,7 miliar untuk sektor kesehatan, serta sisanya untuk sektor lain.
Shinta mengatakan, pembiayaan untuk negara berkembang ini sangat penting. Pasalnya berdasarkan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) World Investment Report 2023, sebagian besar investasi dalam energi terbarukan mengalir ke negara-negara maju.
Sekitar tiga perempat dari semua pembiayaan investasi internasional dalam energi terbarukan pada 2022 mengalir ke Eropa. Sementara itu, negara-negara berkembang hanya menciptakan peningkatan proyek energi terbarukan sebesar 1% setiap tahun sejak 2015.
Padahal, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) 2023 menyebut negara-negara berkembang memerlukan setidaknya US$ 6 triliun investasi energi terbarukan pada tahun 2030 untuk memenuhi kurang dari separuh NDC.