Startup Teknologi Hijau Masih Sulit Dapat Pembiayaan, Ini Penyebabnya

Rena Laila Wuri
1 Februari 2024, 22:01
Ilustrasi, startup.
Freepik
Ilustrasi, startup.

Andianto menilai sumber daya manusia (SDM) kita cukup besar untuk bisa dilatih mengenai digital enterpreneur. Pasalnya, ekosistem digital di Indonesia saat ini masih rendah. 

“UMKM kita yang masuk dan menguasai teknologi ini masih cukup sedikit, hanya 12 yang terlibat dalam ekosistem digital,” ucapnya.

Untuk itu, Kementerian PPN/Bappenas bekerjasama dengan GIZ Indonesia dan Endeavor Indonesia membuat program akselerator dan hub untuk startup teknologi hijau bernama Greentech Entrepreneurs Network (GEN). GEN siap mendorong dan mengkatalisasi pertumbuhan vertikal startup teknologi hijau di Indonesia. 

Melalui hub ini, GEN mencari wirausahawan inovatif yang dapat mengembangkan startup-nya dengan memperluas akses ke mitra bisnis potensial, investor, dan mentor.

Manager proyek Digital Transformation Center, Daniel Schroeder, mengatakan aktivitas ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan kapasitas wirausaha teknologi hijau untuk dapat meluaskan bisnis mereka.

"Serta menumbuhkan contoh-contoh baik di dalam sektor ini, khususnya pada sektor sirkuler ekonomi, energi bersih, dan pengelolaan sumber daya alam,” kata Daniel.

Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas Taufiq Hidayat Putra mengatakan pihaknya akan terus mendorong kemajuan teknologi hijau melalui kegiatan ini.

“Kami juga ingin memperkenalkan dan mempromosikan mereka ke institusi publik/non-profit/non-pemerintah, dan pemerintah Kabupaten/Kota,” kata Taufiq.




Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...