Aktivitas Pascatambang BUMI Pulihkan Lingkungan dan Berdayakan Ekonomi Warga
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengungkapkan bahwa setelah penambangan selesai dilakukan atau pada tahap mine out, perusahaan tidak hanya memulihkan lingkungan melalui reklamasi, melainkan juga mempertahankan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar lahan bekas tambang.
Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie mengatakan bahwa ini merupakan tantangan yang dihadapi perusahaan untuk menjaga perekonomian warga setempat tetap berdaya setelah pertambangan dan pengelolaannya selesai.
“Karena itu, sedari dini, BUMI merangkul masyarakat untuk mengupayakan ada pergerakan ekonomi lain yang bisa menopang kesejahteraan, sesuai dengan potensi yang dimiliki masyarakat sekitar lahan operasional tersebut,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Selasa (30/7).
Ia menegaskan, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar lokasi penambangan ini, merupakan salah satu poin penting dalam prinsip Good Mining Practice yang diterapkan BUMI di seluruh lini kegiatan.
Namun demikian, lanjutnya, yang tak kalah penting adalah upaya konsisten BUMI dalam memastikan kesejahteraan warga sekitar.
“Kami berupaya adanya kemandirian perekonomian masyarakat sekitar tetap berjalan optimal, meski tambang yang selama ini menjadi pusat kegiatan warga telah selesai beroperasi,” ujarnya.
Selama lebih dari setengah dekade mengelola batu bara di Nusantara, BUMI dan seluruh anak usahanya seperti Arutmin dan KPC terus menjaga komitmen untuk berkontribusi dalam pemberdayaan perekonomian warga sekitar lokasi operasional tambang.
Hal ini bertujuan agar saat pengelolaan tambang di wilayah tersebut selesai, masyarakat telah memiliki kemandirian di sektor ekonomi nonpertambangan, sehingga tingkat kesejahteraan warga dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Beberapa program yang telah dijalankan oleh Arutmin, antara lain pada bidang ekonomi yaitu memfasilitasi pembiayaan mikro, pengembangan dana melalui industri rumah tangga, pendampingan budidaya pertanian dan perikanan.
Kemudian pada bidang sosial budaya yakni membuat wisata kampung nelayan berbasis komunitas, menyelenggarakan kompetisi olahraga, pemberdayaan masyarakat kecil, dan mendukung kegiatan keagamaan.
Sementara program yang diijalankan oleh KPC, di antaranya penguatan usaha mikro, membuka jalan agar penyerapan tenaga siap kerja menjadi lebih besar, dan menghadirkan pendamping UKM melalui Program UKM Tangguh.
Kemudian pemanfaatan lahan pasca tambang untuk usaha peternakan, prakarsa pengembangan desa mandiri, dan menginisiasi pembentukan BUMDes, di mana beberapa jenis usaha yang dilakukan seperti pengelolaan ekowisata, pengolahan kompos, pemijahan ikan air tawar, jasa angkutan, kuliner, dan sebagainya.