PLN Bangun Pembangkit Listrik Biomassa 12 MW di Aceh, Beroperasi 2025
“Pembakaran minyak fosil memang paling cepat, tetapi mahal secara operasional, ditambah harga harga bakar fosil relatif terus meningkat. Apabila PLTBm 12 MW beroperasi, maka akan menggantikan bahan bakar fosil ke energi terbarukan yang lebih murah dan lebih bersih,” jelas Noviandri.
Lebih lanjut, kata Noviandri, kondisi listrik Aceh saat ini surplus sebesar 255 MW dengan daya mampu sebesar 822 MW serta beban puncaknya 567 MW. Ke depan, sistem kelistrikan Aceh akan bertambahan 290 MW sampai dengan akhir tahun 2024.
“Saat ini, PLN melayani lebih dari 1,6 juta pelanggan di Aceh dengan lebih dari 86% pelanggan rumah tangga. Dengan sistem kelistrikan Aceh yang semakin andal dan penambahan pembangkit ini, kami harapkan semakin banyak investasi di Aceh sehingga bisa menyerap surplus energi listrik,” terangnya.
Wakil Komisaris PT Prima Energi Lestari selaku pengelola PLTBm Aceh Tamiang, Karimun Usman, mengatakan pembangunan proyek yang telah diinisiasi sejak beberapa tahun terakhir ini ditargetkan selesai dalam waktu 1,5 tahun.