Emisi GRK Ketenagalistrikan Berpotensi Capai 1 Miliar Ton per Tahun

Nadya Zahira
15 November 2023, 17:44
PLTU PLN IP telah dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan termutakhir Electrostatic Precipitator (ESP) dan Continous Emission Monitoring System (CEMS).
PLN
PLTU PLN IP telah dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan termutakhir Electrostatic Precipitator (ESP) dan Continous Emission Monitoring System (CEMS).

Selanjutnya, terdapat penggantian sebesar 800 Megawatt (MW) pada PLTU dengan pembangkit gas, cofiring biomassa, dan dediselisasi pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

"Kami juga berterima kasih pada Pak Menteri ESDM, karena tiga tahun lalu kami berhasil merilis RUPTL terhijau dalam sejarah PLN, yakni 51,6% penambahan kapasitas berbasis EBT atau 21 GW," kata dia. 

Pembangkit Listrik EBT Jadi 75%

Darmawan mengatakan, PLN juga merevisi RUPTL untuk periode 2024-2033 sehingga dibuat menjadi lebih hijau atau keberlanjutan. Draf RUPTL tersebut menambahkan pembangkit berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebanyak 75%.  

“Sebanyak 75% penambahan kapasitas pembangkit adalah berbasis pada energi baru terbarukan sekitar 60-62 Gigawatt (GW). Sedangkan ada penambahan sekitar 25 GW, yaitu penambahan pembangkit yang berbasis pada gas,” ujarnya. 

Darmawan mengatakan, revisi tersebut akan menggantikan RUPTL 2021-2030 yang masih berlaku sampai saat ini, yaitu penambahan pembangkit EBT sebesar 20,9 gigawatt (GW) atau 51,6% dari total bauran energi primer. 

Dia menyebutkan penambahan pembangkit berbasis EBT sebesar 75% tersebut rinciannya yakni meliputi penambahan pembangkit EBT bersifat baseload sebesar 31 GW, EBT bersifat intermittent yakni variabel angin dan solar sekitar 28 GW, serta terdapat energi baru alias nuklir sebesar 2,4 GW dan bisa bertambah menjadi 5-6 GW.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...