Kendaraan Listrik Produksi Dalam Negeri Masih Boleh Pakai Baterai LFP

Rena Laila Wuri
16 Februari 2024, 17:35
Ilustrasi kendaraan listrik Wuling
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pemerintah belum berencana melarang penggunaan baterai lithium ferro-phospate (LFP) untuk kendaraan listrik.

Wuling hingga BYD Gunakan Baterai LFP

Perusahaan kendaraan listrik dunia mulai menggunakan baterai LFP sebagai alternatif baterai lithium ion yang menggunakan bahan baku nikel. Penggunaan baterai LFP tersebut didominasi oleh mobil listrik produksi Cina.

Menurut Data Badan Energi Internasional (IEA), penggunaan baterai lithium ion masih lebih banyak digunakan dibandingkan LFP. Pada 2022, penggunaan LFP untuk mobil listrik hanya 27%, sementara baterai lithium ion yang berbasis nikel mencapai 78%.

Namun, permintaan baterai LFP terus meningkat setiap tahunnya. IEA mencatat sekitar 95% LFP diproduksi Cina.

Hal itu termasuk mobil listrik asal tirai bambu, BYD, yang mendominasi penggunaan LFP hingga 50% dari total permintaan baterai tersebut.

Selain BYD, Tesla juga mulai menggunakan LFP sejak 2021. Penggunaan LFP Tesla meningkat dari 20% dari total mobil yang diproduksi pada 2021, menjadi 30% pada 2022.

“Diversifikasi bahan kimia baterai sangat penting untuk pertumbuhan kapasitas jangka panjang, untuk lebih mengoptimalkan produk kami untuk berbagai kasus penggunaannya dan memperluas basis pemasok kami,” tulis pengumuman Tesla, dikutip dari Spglobal.com.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...