Pemerintah Bangun Pusat Industri Panel Surya di Jateng dan Rempang
Melalui program PLTS Atap, pemerintah mengajak masyarakat ikut berkontribusi langsung dalam pemanfaatan energi hijau. Serta meningkatkan kesadaran dalam melakukan efisiensi energi khususnya di siang hari dengan memaksimalkan energi dari PLTS Atap.
Realisasi Pengembangan PLTS Atap di Indonesia
PT PLN (Persero) mencatat realisasi pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap baru mencapai 149 Megawatt peak (MWp) per Januari 2024. Angka tersebut masih jauh dari target pemerintah sebesar 3,6 gigawatt (GW) di 2025.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, mengatakan realisasi PLTS Atap tumbuh setiap tahunnya meskipun targetnya masih di bawah pemerintah. Pelanggan PLTS atap melonjak 2 kali lipat pada 2023 jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sampai Desember itu ada 141 MWp dibandingkan dengan 2022 itu baru 80 MWp,” kata Edi dalam Sosialisasi Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2024 tentang PLTS Atap yang Terhubung dengan Jaringan Pemegang IUPTLU, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/3).
Secara rinci, realisasi 149 MWp tersebut didominasi di kawasan Jawa-Bali sebesar 125 MWp, Sumatera 8,1 MWp, Kalimantan 3,4 MWp, Sulawesi 2,1 MWp, Nusa Tenggara Barat 0,7 MWp, Maluku 0,6 MWp, Nusa Tenggara Timur 0,4 MWp, dan Papua 0,3 MWp.
Adapun total pelanggan PLTS atap yang tercatat oleh PLN sebanyak 8.491 pelanggan per akhir 2023. Jika dilihat data per Januari 2024, jumlahnya sudah naik menjadi 8.575 pelanggan.