Jokowi Singgung Kawasan Industri Hijau Terbesar Dunia saat KTT Iklim
Jokowi mencatat, penghentian konversi hutan alam dan lahan gambut mencapai 66 juta hektare, lebih luas dari gabungan luas Inggris dan Norwegia. Selain itu, penurunan kebakaran hutan hingga 82% di saat beberapa kawasan di Amerika, Australia, dan Eropa mengalami peningkatan terluas.
Ia mengajak para pemimpin memajukan pembangunan hijau. Saat ini, Indonesia telah memutakhirkan kontribusi yang ditentukan secara nasional atau nationally determined contributions (NDC) untuk meningkatkan kapasitas adaptasi dan ketahanan iklim.
Indonesia juga menyambut baik penyelenggaraan Konvensi Kerangka Perubahan Iklim ke-26 di Inggris untuk hasil yang implementatif dan seimbang, serta target sejumlah negara menuju net zero emission pada 2050.
"Namun, agar kredibel, komitmen tersebut harus dijalankan berdasarkan pemenuhan komitmen NDC 2030," ujar Jokowi. Ia memperkirakan, negara berkembang menerapkan ambisi serupa jika komitmen negara maju kredibel disertai dukungan riil.
Dalam kesempatan itu, Jokowi memastikan presidensi Indonesia untuk G20 2022 akan memprioritaskan penguatan kerja sama perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, terus mendukung upaya negara-negara di kawasan Pasifik.
"Kita harus terus melakukan aksi bersama, kemitraan global nyata, dan bukan saling menyalahkan, apalagi menerapkan hambatan perdagangan dengan berdalih isu lingkungan," katanya.