Dana Penurunan Emisi Belum Jelas, Luhut Akan Tagih Negara Maju

Andi M. Arief
12 Juli 2022, 14:27
Luhut, emisi karbon
Kementerian Investasi/BKPM - Katadata
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri) dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dalam pertemuan delegasi RI dengan 12 pimpinan perusahaan AS di Washington DC, AS, Kamis (12/5/2022).

Sebelumnya, Luhut mengatakan Green Industrial Park memiliki daya tarik khusus bagi investor global, yakni energi baru terbarukan (EBT)). Konsumsi energi Green Industrial Park akan dipasok melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 Gwh dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 10 Gwh.

Setidaknya ada lima jenis industri yang akan didirikan di Green Industrial Park. Jenis industri yang mencolok adalah industri petrokimia yang rencananya memiliki kapasitas 60 juta ton per tahun.

Green Industrial Park juga menyediakan kompleks untuk industri electronic alumina dengan potensi produksi mencapai 3 juta ton per tahun. Sementara itu, komplek industri besi dan baja juga disiapkan dengan produksi hingga 5 juta ton. Luhut mencatat potensi investasi khusus untuk industri besi dan baja di Green Industrial Park hampir US$ 100 miliar.

Di samping itu, industri chip semikonduktor pertama di dalam negeri dicanangkan berdiri di sana dengan kapasitas produksi 1,4 juta ton per tahun. "Ini adalah (bahan baku industri) chip semikonduktor, (pelaku) UMKM juga akan main (di industri itu)," kata Luhut.

Menurut data International Energy Agency (IEA), emisi karbon dunia pada 2021 paling banyak berasal dari Tiongkok, yakni mencapai 11,94 gigaton CO2. Berikut grafik Databoks: 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...