YKCI Dorong Citizen Science untuk Riset Perairan Berbasis Spesies
Kerja Sama Riset Potensi Sumber Daya Laut
Kerja sama dua lembaga itu berlangsung selama lima tahun dan dituangkan dalam bentuk riset potensi sumber daya laut dan terestrial serta kawasan konservasi perpaduan atau integrasi antara proteksi dan produksi.
Kemudian, status dan pengelolaan spesies di perairan maupun daratan; sistem pendanaan konservasi; kebijakan konservasi pengelolaan sumber daya alam hingga mitigasi, adaptasi, dan perubahan iklim, termasuk karbon biru.
Sementara itu, Ketua YKCI Meizani Irmadhiany mengatakan kerja sama dengan BRIN merupakan salah satu cara yang paling pas untuk memperkuat riset mengenai keanekaragaman hayati di Indonesia.
"Kerja sama ini menjadi awal upaya sistematis ke depannya agar pengembangan program kami bisa berhasil dan juga berdaya guna," Meizani.
YKCI dan BRIN sudah bekerja sama di tingkat tapak, salah satunya untuk asesmen maritim wilayah paus yang berada di kawasan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, pada 2022 lalu. Menurutnya, YKCI adalah lembaga konservasi yang berbasis riset, inovasi dan juga ilmu pengetahuan.
"Kami percaya ke depannya bahwa riset dan inovasi maupun ilmu pengetahuan menjadi fondasi utama menghasilkan teknologi terapan ataupun informasi dan praktik pengelolaan sumber daya yang baik, baik di tingkat lokal, maupun tapak yang bisa dibawa ke level nasional ataupun internasional," kata Meizani.