Memahami Pengertian, Kelebihan, dan Jenis-jenis Outsourcing

Image title
15 Agustus 2022, 13:18
Ilustrasi, petugas kebersihan membersihkan lantai di pusat perbelanjaan. Petugas kebersihan merupakan salah satu jenis pekerjaan di mana sebuah perusahaan memilih menggunakan sistem outsourcing.
ANTARA FOTOFoto/Agus Setiawan/wsj.
Ilustrasi, petugas kebersihan membersihkan lantai di pusat perbelanjaan. Petugas kebersihan merupakan salah satu jenis pekerjaan di mana sebuah perusahaan memilih menggunakan sistem outsourcing.
  • Perusahaan Bisa Fokus pada Bisnis Inti

Kebanyakan pekerjaan yang dialihkan penugasannya kepada tenaga outsourcing merupakan pekerjaan teknis, yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan inti bisnis.

Karena pekerjaan tersebut diselesaikan oleh tenaga kerja outsourcing, maka perusahaan tidak perlu lagi mengadakan rekrutmen dan pelatihan untuk posisi-posisi tertentu. Dengan demikian, sumber daya utama yang dimiliki perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan inti bisnis.

2. Kekurangan Outourcing

Meski memiliki sejumlah kelebihan, bukan berarti sistem ini tidak memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan yang ada dalam sistem outsourcing ini, antara lain sebagai berikut.

  • Rentan Terjadinya Kebocoran Informasi

Kekurangan ini terjadi, jika perusahaan memperkerjakan tenaga outsourcing di salah bidang pekerjaan yang berkaitan dengan bisnis utama/inti. Kemungkinan ini dapat terjadi, karena tenaga outsourcing umumnya tidak memiliki ikatan atau rasa kepemilikan di perusahaan yang bersangkutan.

Itulah mengapa umumnya sistem outsourcing digunakan untuk bidang-bidang yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis perusahaan. Misalnya, untuk petugas kebersihan, sebuah perusahaan memilih menggunakan tenaga kerja outsourcing.

  • Frekuensi Pembaruan Kontrak Kerja

Rata-rata tenaga kerja outsourcing hanya dikontrak dalam waktu singkat. Akibatnya, perusahaan perlu memperbarui kontrak dengan frekuensi lebih sering daripada karyawan internal.

Secara administrasi, hal ini tentu merepotkan dan memakan sumber daya yang ada. Tidak jarang, perusahaan perlu mencari tenaga kerja dari perusahaan outsourcing baru ketika kontrak habis. Kekurangan lainnya, proses ini memakan waktu lebih lama lagi dibandingkan dengan pembaruan kontrak kerja saja.

  • Tidak Adanya Jenjang Karir

Dari sudut pandang tenaga kerja, sistem outsourcing ini kurang menguntungkan. Sebab, sistem ini tidak menawarkan jenjang karir. Tenaga kerja yang bergabung dengan penyedia pekerja outsourcing umumnya akan tetap menekuni pekerjaan yang sama sampai kapan pun.

Jenis-jenis Outsourcing

Secara umum, ada empat jenis outsourcing yang ada di dunia ketenagakerjaan saat ini. Keempat jenis outsourcing tersebut, adalah sebagai berikut.

1. Professional Outsourcing

Profesional outsourcing, adalah salah satu jenis alih daya yang paling umum. Pengalihan pekerjaan yang dilakukan mencakup berbagai spesialisasi atau keahlian profesional. Misalnya, untuk urusan legal, akuntan, pekerjaan administratif, dan/atau purchasing.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan memilih menyewa biro akuntan publik untuk mengerjakan seluruh urusan keuangan, ketimbang mempekerjakan seorang staf akuntan. Praktik tersebut, termasuk ke dalam professional outsourcing.

2. IT Outsourcing

Outsourcing untuk bidang IT ini dilakukan untuk pengembangan teknologi informasi dari sebuah perusahaan. Ini sebenarnya juga dapat masuk sebagai profesional outsourcing, namun spesifik dalam bidang informasi teknologi atau IT.

3. Manufacturing Outsourcing

Manufacturing outsourcing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yang menyewan perusahaan lain untuk membuat produk, dengan spesifikasi dan merek atau brand yang sudah ditentukan.

Di Indonesia, jasa perusahaan yang menawarkan manufacturing outsourcing ini dikenal sebagai jasa maklon. Ini merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri untuk memfasilitasi produksi produk-produk untuk klien yang tidak memiliki keahlian ataupun sumber daya produksi.

Melalui jasa maklon, seseorang atau suatu badan usaha tidak perlu lagi memusingkan faktor-faktor produksi, seperti membangun pabrik, membeli peralatan produksi, dan membayar upah tenaga kerja.

4. Project Outsourcing

Kadang perusahaan membutuhkan tambahan sumber daya untuk menyelesaikan proyek tertentu saja, seperti mendesain ulang website, menulis e-book, atau mengelola kampanye pemasaran tertentu. Untuk beberapa pekerjaan yang sifatnya "by project", jauh lebih efisien dan ekonomis bagi perusahaan bila menyelesaikannya dengan sistem project outsourcing.

Jadi, perusahaan menyewa jasa pihak lain yang berpengalaman untuk menyelesaikan proyek tertentu secara spesifik. Umumnya, outsourcing proyek ini diberikan kepada para pekerja lepas atau freelancer.

Contohnya adalah, kisah seorang pemuda asal Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bekerja mengelola server beberapa perusahaan. Kisah ini sempat viral pada pertengahan 2022, karena pemuda yang disangka pengangguran, ternyata bekerja freelance mengelola server beberapa perusahaan, dan sifatnya "by project".

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...